RIAUONLINE, PEKANBARU-Vaksinasi bagi masyarakat lanjut usia atau lansia di Kota Pekanbaru masih mengalami kendala. Mereka tidak cuma sulit mengakses layanan kesehatan. Ada juga di antaranya memang enggan untuk suntik vaksin.
Para lansia beralasan tidak ingin suntik vaksin lantaran tidak lagi bepergian atau melakukan perjalanan jauh. "Ada sejumlah lansia mengaku tidak ingin vaksin karena hanya di rumah saja, mereka bilang mau jaga cucu dan tidak kemana-mana, jadi tidak perlu vaksin," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra.
Menurutnya, saat ini tim dari Dinas Kesehatan masih berupaya melakukan percepatan terhadap vaksinasi bagi masyarakat lansia. Mereka mencoba untuk memberi pengertian kepada para lansia agar bersedia untuk suntik vaksin.
Vaksin bisa menambah daya tahan tubuh para lansia dari dampak Covid-19. Tim dari dinas pun terus memberi advokasi kepada keluarga dan lansia agar bersedia untuk jalani suntik vaksin.
Arnaldo mengatakan, pemerintah kota berencana membuat regulasi untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi masyarakat. Ada rencana regulasi, bahwa masyarakat yang hendak mengakses pusat perbelanjaan atau mal harus vaksin.
Cara ini untuk mendorong masyarakat segera suntik vaksin guna meningkatkan kualitas kesehatannya. Ia berharap masyarakat bisa mendatangi akses layanan vaksin.
Vaksinasi bagi lansia saat ini baru mencapai 25,5 persen. Total ada 70.384 yang harus menjalani suntik vaksin.
Tim vaksinasi Covid-19 Kota Pekanbaru bakal mempermudah akses layanan vaksin bagi lansia dengan mendatangi rumah lansia yang belum mendapat suntikan vaksin. Vaksin door to door ini agar lansia tidak kesulitan datang ke layanan kesehatan.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, menyebut upaya jemput bola layanan vaksin ke rumah lansia bisa menjadi cara untuk percepatan vaksinasi bagi lansia.
Ia mengaku sudah mengingatkan camat dan lurah untuk mendata jumlah lansia yang belum suntik vaksin. Mereka harus segera melaporkan lansia yang belum vaksinasi di wilayahnya masing-masing.