Beda Versi Wartawan dan Humas Soal AKBP Rido Purba Bentak Wartawan

TKP-Penemuan-mayat.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Polres Kampar mengeluarkan statement terkait Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba yang membentak wartawan saat penemuan mayat kering di jalan Purwosari Ujung Kecamatan Siak Hulu Kampar, Jumat 22 Oktober 2021.

Pernyataan tersebut dibagikan Kasubag Humas Kampar, AKP Deni Yusra dalam grup WhatsApp wartawan mitra Polda Riau, Sabtu, 23 Oktober 2021.

 

Versi Polres Kampar

 

Penyampaian Kapolres Kampar terkait pemberitaan dari salahsatu wartawan, yang mengatakan bahwa Kapolres Kampar membentak wartawan saat meliput di TKP penemuan mayat di Wilayah Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu, pada Jumat, 22 Oktober 2021 malam.

 

 

 

1. Benar saya ke TKP penemuan mayat di Siak Hulu pada Jumat, 22 Oktober 2021 malam.

 

2. Ketika saya tiba di lokasi, banyak orang berkerumun di sekitar TKP dan menghalangi petugas dan ambulance untuk lewat.

 

3. Saya berinisiatif menghalau masyarakat yang bergerombol untuk menjauh dari TKP agar tidak mengganggu petugas Kepolisian dan petugas medis yang tengah bekerja.

 

4. Ketika itu ada yang mengaku dari media dan tidak mau menyingkir dari TKP, dengan alasan meliput berita.

 

5. Saya sampaikan, silahkan meliput tapi jangan ganggu TKP dan jangan ganggu petugas bekerja. Akhirnya yang bersangkutan menyingkir dan menjauh dari TKP.

 



 

Untuk diketahui bahwa olah TKP merupakan titik awal untuk mengungkap suatu kasus atau kejadian, TKP bisa rusak apabila banyak orang yang mendekati atau keluar masuk, sehingga menyulitkan petugas dalam identifikasi.

 

Demikian kronologinya, semoga rekan-rekan media bisa memakluminya.

 

Namun, saksi mata dan wartawan yang berada di lokasi, Mawan, membagikan kronologi yang berbeda.

 

Wartawan mau mengambil video mayat yang diidentifikasi Polres Kampar. 

 

Masih jauh dari Police Line, Kapolres yang baru datang bersama rombongan identifikasi merasa risih dengan warga yang berbondong-bondong ingin melihat proses identifikasi.

 

Tiba-tiba ada seorang yang wartawan daerah memoto Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba saat mau masuk ke TKP identifikasi.

 

Sontak AKBP Rido Purba ngamuk dan marah-marah kepada wartawan yang memfoto dirinya.

 

"Yang foto saya kesini, kau tak ada etika, kau foto orang tak izin dulu," ucapnya sambil marah-marah dan membentak wartawan tersebut tersebut.

 

Hingga akhirnya wartawan tersebut minta maaf dan menjauh dari lokasi.

 

Tak sampai disitu, saat dua orang wartawan televisi nasional ingin mengambil gambar dan minta izin, Kapolres Kampar kembali marah.

 

"Kalian saja yang identifikasi ya," pungkasnya sambil marah.

 

Merasa kesal, satu orang wartawan online dan wartawan televisi meninggalkan lokasi penemuan mayat.

 

Menanggapi hal tersebut, wartawan televisi, Mawan merasa tidak terima dengan perlakuan Kapolres Kampar.

 

"Masa kayak gitu, kami sudah izin mau ambil gambar dan lokasi kami minta izin masih jauh dari Police Line, malah marah dan arogan kayak gitu," tegas Mawan.