Dalang Perampokan, RT Pecatan TNI Pernah Jadi Pengawal Teknisi ATM BRI

Para-pelaku-curas-ATM-BRI.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Dari hasil pemeriksaan, RT diketahui sebagai dalang pembobolan mesin ATM di Desa Rambah Hilir, Kecamatan Rambah Hilir, Rokan Hulu.

 

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto mengatakan, pelaku RT awalnya bekerja sebagai pengawal teknisi ATM di PT SSI, namun pelaku dipecat pada bulan Juni 2021.

 

Ide pembobolan mesin ATM kemudian muncul dibenak RT, RT selanjutnya menghubungi MA untuk mencari dua rekan untuk melakukan pencurian.

 

MA bersama dua rekannya yakni HB dan BM kemudian berangkat menuju Pasir Pangaraian menggunakan mobil dari Jakarta.

 

“HB mendatangi rumah korban mengaku sebagai utusan dari Bank BRI, pelaku mengatakan bahw pimpinan ingin bertemu dengannya,” ungkapnya.

3 pecatan TNI2

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Direktur Kriminal Umum, Kombes Teddy Ristiawan dan Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito/DEFRI CANDRA /Riau Online

Selanjutnya, para pelaku dan korban menuju ke ATM. Setelah korban selesai memperbaiki mesin ATM, pelaku kemudian memanggil korban untuk masuk ke mobil dengan alasan ditunggu pimpinan. Sesampainya korban di mobil, MA lantas menodongkan pisau ke perut korban.

 

“Mulut korban ditutup menggunakan lakban dan tangannya diikat. Kemudin mobil dibawa ke arah ATM BRI, pelaku menyuruh korban membuka kunci mesin ATM, setelah terbuka mengambil uang dari mesin ATM,” pungkasnya.

 


 

 

 

Usai menggondol Rp 755 juta, pelaku kabur membawa korban dan menurunkannya di Jembatan Batang Lubuh, Kecamatan Rambah.

 

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto mengatakan, penangkapan keempat pelaku bermula dari hasil olah tempat kejadian dan analisa rekaman kamera CCTV.

 

“Salah satu pelaku dikenali sebagai RT alias RS berada di Lubuk Basung, dari hasil pemeriksaan RT sebagai inisiator sekaligus eksekutor,” kata Kabid Humas Polda Riau.

 3 pecatan TNI

Tiga dari empat pelaku dengan kekerasan merupakan pecatan TNI/DEFRI CANDRA /Riau Online

 

Dari penangkapan RT, tim Direktorat Reserse Umum Polda Riau menangkap tiga pelaku lagi di beberapa tempat berbeda.

 

“Pelaku BM sebagai sopir ditangkap di Jakarta, MA sebagai eksekutor yang juga mengaku sebagai pimpinan Bank BRI ditangkap di Surabaya. HB sebagai eksekutor ditangkap di Banyuwangi,” katanya.

 

Kombes Sunarto menyebut, usai menggondol ratusan juta uang dari mesin ATM, para pelaku membagi hasil kejahatan tersebut.

 

“RT mendapat bagian Rp 180 juta, HB mendapat bagian Rp 180 juta, MA mendapat Rp 180 juta dan BM mendapat Rp 130 juta, sedangkan Rp 2 juta digunakan untuk biaya akomodasi pelaku,” terangnya.