Jelang 2024, Blok Rokan Bisa Jadi Modal Jualan Para Politikus Riau

Panca-Setyo-Prihatin.jpg
(Kaumy.org)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Titik terang pengelolaan Participating Interest (PI) Blok Rokan belum juga terlihat.

Setelah dilepas Chevron ke Pertamina pada 8 Agustus 2021 lalu belum terdengar langkah lanjutan pengelolaan 10 persen salah satu ladang minyak terbesar di Indonesia tersebut.

 

Selain persoalan teknis belum jelasnya data  jumlah reservoir migas dan pembagiannya di Hamparan lima Kabupaten, tarik ulur klaim politik juga bisa jadi terjadi di Blok Rokan. 

Hal ini disampaikan oleh pengamat politik, Panca Setyo Prihatin melihat kian dekatnya musim politik 2024 dan banyaknya tokoh politik potensial yang ikut serta di pusaran isu Blok Rokan. 

 


"Tokoh-tokoh yang akan maju 2024 sekarang ini  perang kebaikan. Klaim ini perjuangan kita. Politik itu klaim keberhasilan, kebaikan. Tapi kalau ada masalah dia tidak mau masuk kesana," terang Panca, Rabu, 25 Agustus 2021.

Momentum peralihan ini disebut Panca memang menjadi magnet isu yang amat kuat. Tak heran hal ini juga menjadi arena klaim politikus.

"Di Riau Petroleum ini ya ada kemungkinan politik klaim, ini bagian strategi politik. Bisa saja ini diklaim bagian dari perjuangan mereka, ada dokumentasi yang dia paparkan ke publik. Dari sini diharapkan masyarakat memiliki atensi, ada ketertarikan dan keyakinan bahwa ia berjuang untuk rakyat," papar Panca.

Menurut Panca, salah satu kunci politik adalah seberapa mampu politisi menjual isu. Menurutnya hal ini lebih baik ketimbang berubah menjadi politik uang.

 

 

 "Itu tidak masalah, politik memang begitu, how you get the power. Kalau untuk klaim jasa ya boleh saja. Ini jadi masalah ketika uang ini digunakan untuk politik langsung. Ini rawan bagi kepala daerah incumbent," ujarnya.

Ia menyebut, kepala daerah yang menjadi calon incumbent di 2024  nanti sangat potensial untuk memaksimalkan klaim keberhasilan di Blok Rokan karena posisinya yang tengah bekerja aktif sekarang.

"Apalagi pejabat formal, dia berkomunikasi dengan Pejabat Pertamina, pejabat lokal, 10 persen dikelola Riau Petroleum, sangat potensial," tutup Panca.