Blok Rokan Bisa Diborong Cucu dan Cicit Pertamina, Pemprov Diminta Berbenah

Abdul-Wahid2.jpg
(Sigit Eka Yunanda/Riau online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Komisi VII DPR RI, Abdul Wahid menyebut ada kekhawatiran BUMN turunan Pertamina mendominasi pengelolaan Blok Rokan. Implikasinya, perusahaan Riau malah tak kebagian peran.


'Kekhawatirannya itu, karena Pertamina ini punya banyak anak, cucu, hingga cicit perusahaannya sehingga bisa menggilas perusahaan lokal yang kita harapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Riau," ujar Wahid, Senin, 9 Agustus 2021.

Menurutnya, wajar jika ada ego sektoral  berharap perusahaan daerah dapat berperan besar dalam pengelolaan di Blok Rokan. Sebab, bagaimanapun Sumber Daya Alam itu ada di perut bumi Lancang Kuning.

"Aktivitasnya di Riau, Pekerjanya dari Riau, kantor pusatnya di Riau, pajaknya masuk ke Riau. Ada take and givenya hasil kelola bisnis di Blok Rokan itu. Kalau ditarik ke pusat tidak balance jadinya visi-misi kita. Pembangunan kita tidak maksimal," paparnya.



Wahid berharap, Pertamina yang 20 tahun ke depan akan mengekstraksi berjuta barrel gas dan minyak bumi dari Blok Rokan itu melibatkan Riau sehingga tercucur lah kekayaan negeri ke orang lokal.

"Makanya kita harap Pertamina tidak lagi men-sub cont kerja penunjang ini. Kita minta segala bisnis di Blok Rokan itu 60-70 persen dibicarakan dengan orang lokal," ungkap Wahid.

Perihal BUMD Riau, Legislator asal Partai Kesatuan Bangsa (PKB) ini optimis bisa berdaya saing. Namun ia mensyaratkan adanya niatan bersama untuk membangun dan mengawasi BUMD tersebut.

"Saya kira bisa, dibimbing dan diberi pengawasan. Dibantu secara modal juga, bagaimana mau bertarung kalau modal tidak ada? Apalagi harus bersaing dengan swasta yang secara modal sudah siap," tutupnya.