Demi Keselamatan Warga, Syamsuar Rogoh Kocek Rp 9 Miliar Beli Alat Deteksi Varian Delta

Syamsuar108.jpg
(Wayan Sepiyana/RiauOnline)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pengadaan alat untuk pendeteksi virus Covid-19 varian Delta butuh biaya yang sangat besar.

Ia menyebut upaya penambahan peralatan tujuan agar varian Delta tidak menyebar luas dan menginfeksi warga Riau.

 

"Besar biayanya lebih kurang Rp. 9 miliar. Inipun nanti kita pelajari dulu lah. Kita tanya dulu dengan LKPP, bagaimana cara, barangkali nanti apakah pelelangan, akan kami bahas bersama dulu," kata Syamsuar, Selasa, 06 Juli 2021, kepada RiauOnline usai Coffee Morning bersama Forkopimda Provinsi Riau di Pengadilan Tinggi Pekanbaru Jalan Sudirman.

 

Pemerintah Provinsi Riau, lanjutnya ini upaya seriusan dalam mencegah penularan virus Covid-19 varian Delta. Ia tak ingin kejadian sama terjadi seperti di daerah Jawa.

 

"Iya, itu juga tadi kami bahas bersama terkait dengan kemungkinan adanya varian baru. Ini yang menjadi persoalannya kan terutama berkaitan dengan laboratorium biomolekuler kita belum bisa untuk mendeteksi terutama varian delta, varian baru dan seterusnya," sebutnya.

 

 

Apalagi, dia menyebut penularan varian Delta yang begitu cepat, kalau tidak ditangani dengan serius akan membahayakan masyarakat.  


 

"Karena itu tadi juga termasuk kami bahas, kemungkinan-kemungkinan kita menyediakan alat yang baru itu. Kita tadi juga sudah meminta masukan dari Pak Kapolda, Pak Kajati, dan unsur Forkopimda. Termasuk juga dari Menteri Kesehatan, karena nanti yang mengizinkan juga dari Menteri Kesehatan," ungkapnya.

 

Sambung dia, pengadaan alat ini akan dikaji, karena bagaimana pun kalau tidak memiliki peralatan yang berkenaan untuk mengecek terhadap varian baru.

 

"Itu menunggu hasilnya lama. Ya kejadian pas waktu adanya ABK India itu lebih dari dua minggu, baru kita tahu hasilnya," sebutnya.

 

Pihaknya khawatir, jika lambat dalam penanganan varian baru Covid-19 akan berdampak menambahnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau.

 

"Tentunya, kalau ini lambat kita menangani penularan akan begitu cepat. Akan menambah terpapar Covid-19 yang sangat tinggi. Ya pada akhirnya kita kesulitan menanganinya," pungkasnya.

 

Sekadar informasi, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut ada tujuh provinsi di luar Pulau Jawa yang harus mewaspadai adanya penularan virus Covid-19 varian Delta, termasuk Provinsi Riau. Dimana virus Covid-19 varian Delta ini pertama kali ditemukan di India.