APBD Kuansing 2020 Sebesar Rp 594 Miliar Habis Untuk Belanja Pegawai

paripurna-apbd.jpg
(ROBI/RIAUONLINE)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Sebagai gambaran laporan realisasi keuangan APBD Kuansing Tahun Anggaran Tahun 2020 sebesar Rp 594.518.100.733,00 habis untuk belanja pegawai.

Belanja pegawai tahun anggaran 2020 dianggarkan sebesar Rp 611.686.478.084,45 dengan realisasi sebesar Rp 594.518.100.733,00 atau sebesar 97,19 persen. Hampir separoh dari APBD habis untuk belanja pegawai.

Bupati Kuansing Andi Putra, SH, MH dalam pidato pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kuansing Tahun Anggaran 2020 menyampaikan gambaran laporan realisasi keuangan APBD Tahun Anggaran 2020, Senin, 5 Juli 2021.

Sebagai gambaran disampaikan Bupati Andi Putra, laporan keuangan APBD tahun anggaran 2020, pendapatan ditargetkan sebesar Rp 1.534.938.782.844,23 dengan realiasi sebesar Rp 1.449.814.113.991,58 atau sebesar 94,45 persen.

Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) dianggarkan sebesar Rp 91.346.460.668,55 dengan realisasi sebesar Rp 73.950.440.456,76 atau 80,96 persen.

Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan pajak daerah dianggarkan sebesar Rp 29.703.225.871,15 dengan realisasi Rp 27.704.671.966,20 atau 93,27 persen.

Kemudian pendapatan retribusi daerah dianggarkan sebesar Rp 9.772.282.300,00 dengan realisasi Rp 3.984.679.428,11 atau 40,78 persen.


Selanjutnya pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dianggarkan sebesar Rp 4.740.308.970,00 dengan realisasi Rp 2.616.409.290,00 atau 55,19 persen.

Dan lain-lain PAD yang sah dianggarkan sebesar Rp 47.130.643.527,40 dengan realisasi Rp 39.644.679.772,45 atau 84,12 persen.

Sementara untuk pendapatan transfer tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp 1.394.312.294.675,68 dengan realisasi Rp 1.329.586.583.534,82 atau 95,36 persen.

Dengan rincian transfer pemerintah pusat dan dana perimbangan dianggarkan sebesar Rp 1.070.672.888.177,00 dengan realisasi Rp 1.014.314.210.445,00 atau 94,74 persen.

Transfer ini terdiri dari dana bagi hasil pajak dianggarkan sebesar Rp 40.870.487.718,00 dengan realisasi Rp 23.243.877.821,00 atau 56,87 persen.

Dana bagi hasil bukan pajak dianggarkan sebesar Rp 208.891.163.576,00 dengan realisasi Rp 198.362.221.899,00 atau 94,96 persen.

Dana Alokasi Umum (DAU) dianggarkan sebesar Rp 609.467.997.000,00 dengan realisasi Rp 603.990.247.000,00 atau 99,10 persen.

Dana Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sebesar Rp 211.443.239.883,00 dengan realisasi Rp 188.717.863.725,00 atau 89.25 persen.

Kemudian transfer pemerintah pusat dan lainnya merupakan dana penyesuaian yang dianggarkan sebesar Rp 220.595.236.000,00 dengan realisasi 100 persen.

Transfer pemerintah provinsi dianggarkan sebesar Rp 103.044.170.498,68 dengan realisasi Rp 94.677.137.089,82 atau 91,88 persen.

Dan lain-lain pendapatan yang sah pada tahun anggaran 2020 lain-lain pendapatan yang sah merupakan pendapatan hibah yang dianggarkan sebesar Rp 49.280.027.500,00 dengan realisasi Rp 46.277.090.000,00 atau 93,91 persen.