RIAUONLINE, PEKANBARU - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Demokrat, Asri Auzar mengatakan wacana seputar penambahan masa jabatan Jokowi menjadi tiga periode adalah hal gila.
"Ini wacana gila. Kemarin ada wacana pajak 12 persen untuk sembako, sekarang wacana presiden tiga periode. Kan ini sudah baik, ya sudah," tegas Asri, Senin 28 Juni 2021.
Asri mengatakan, kebijakan presiden dua periode yang sekarang diterapkan sudah baik dan tidak perlu diamendemen.
"Jangan diutak-atik, kan sudah baik. Pemerintah baik, perjalanan kepala negara baik. Dua periode saja sesuai Undang-undang Dasar. Jangan diamandemen, ini wacana gila," paparnya.
Menurutnya, jika akhirnya diperbolehkan ia menilai hal ini tidak perlu dilakukan. Menurutnya rakyat tetap memilih untuk jabatan presiden hanya dua periode saja.
"Kalau pun diperbolehkan kita harus melihat kemaslahatan masyarakat. Mereka inginnya pemerintah itu dipimpin presiden yang hanya dua periode. Itu kesukaan dan kesenangan masyarakat," tutup Asri.
Diketahui beberapa waktu belakangan isu kemungkinan penambahan masa jabatan presiden menguat. Faktor pandemi diyakini menjadi pertimbangan penambahan tersebut.
Sementara itu Sejumlah skenario disebut tengah dipersiapkan untuk melakukan hal tersebut. Seperti dilansir melalui Tempo.co, Senin, 21 Juni 2021.
Skenario pertama ialah membuka peluang periode ketiga selama lima tahun melalui pemilihan umum. Sementara skenario kedua memperpanjang masa jabatan presiden maksimal tiga tahun.
Perpanjangan itu juga disertai dengan penambahan masa jabatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah. Namun masa jabatan kepala daerah mungkin tidak akan terpengaruh. Jika skenario tersebut berjalan, pada 2024 hanya akan ada pemilihan kepala daerah.