Heboh Abah Abuya Syari, Ulama Berusia 150 Tahun Asal Banten

Abah-Abuya-Syari.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, SERANG-Abah Abuya Syari diprediksi seangkatan dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni Kiai Haji Mohammad Hasjim Asy’arie alias KH Hasyim Asy’ari.

Sebelumnya publik dihebohkan dengan kemunculan pria yang mengaku kiai berusia 1,5 abad atau 150 tahun di Banten. Pria itu bernama Abah Abuya Syari.

Kabar soal salah satu ulama masyhur yang akrab dipanggil Abah Syari ini diunggah oleh akun jejaring media sosial Instagram @Zonaislamkini.

Tampak dalam potret Abah Syari yang diunggah, dia terlihat sehat walaupun umurnya disebut telah menginjak usia lebih dari 1,5 abad atau tepatnya 154 tahun.

Melalui captionnya, akun tersebut menjelaskan sejumlah informasi mengenai ulama kharismatik tersebut.

“Beliau tinggal di Banten Lahir pada 8 Rajab tahun 1287 H umur beliau sekarang 154 tahun. Beliau adalah salah satu Ulama yang seangkatan dengan Hadrotussyeikh KH. Hasyim Asy’ari yang masih hidup,” tulis si pengunggah dalam caption, dikutip Hops (jaringan Suara.com), Rabu siang.

Kemudian, pihaknya juga menjelaskan soal kelebihan Abah Syari yang di luar logika dan nalar manusia. Apabila jiwa kita kotor, maka bakal bergetar apabila berada di sampingnya.



“Abah Syari sendiri merupakan ulama besar yang dikenal sederhana dan memiliki ilmu pengetahuan agama yang luas, khusunya bidang Tasawuf. Jiwa kotor kita akan bergetar jika berada di samping beliau langsung,” katanya dikutip dari suara.com

Pihaknya pun mendoakan agar sosok ulama yang layak jadi panutan ini diberikan kesehatan dan umur yang panjang, sehingga banyak masyarakat yang masih menjumpainya.

“Semoga beliau sehat selalu panjang umur mudah-mudahan kita bisa bersilaturahmi ke rumah beliau Aaamiin…,” tandasnya.

Hasyim Asy’ari atau yang juga dikenal dengan nama Muhammad Hasyim lahir dari keluarga elit kiai di Jawa pada 14 Februari 1871.

Keturunannya merupakan orang yang dihormati karena ayahnya Asy’ari adalah pendiri Pesantren Keras, nama sebuah daerah di Jombang dan kakeknya kiai terkenal dan pendiri pesantren Gedang, Kiai Utsman.

Sementara kakek buyut KH Hasyim Asy’ari, Kiai Sihah merupakan pimpinan Pondok Pesantren Tambakberas.

Selama hidupnya, KH Hasyim diketahui menikah selama tujuh kali yang mana semua istrinya merupakan anak dari seorang kiai. Anak-anaknya pun dibekali dengan ilmu agama dengan mengirimkan mereka semua ke pesantren, tak terkecuali untuk anak perempuannya, Nyai Khairiyah.

KH Hasyim akhirnya mendirikan pesantrennya sendiri, yakni Tebuireng. Anak-anaknya pun menikah dengan anak Kiai dan berhasil mendirikan pesantrennya sendiri.

Ia dipercaya memiliki kekuatan yang luar biasa sejak mendirikan Pesantren Tebuireng. Kekuatannya spiritualnya dipercaya berasal dari Allah SWT. Berkat hal itu, ia dihormati masyarakat luas dan juga mendirikan Nahdlatul Ulama (NU).

Orang-orang selalu mengikuti apa yang dikatakan oleh KH Hasyim Asy’ari, seperti saat menghadapi kolonial di tahun 1945. Ia memutuskan untuk menyampaikan resolusi jihad melawan kolonial di Jawa Timur.

Kakek dari mantan Presiden Gus Dur ini menyampaikan amanat berupa pokok-pokok kaidah tentang kewajiban umat Islam, pria maupun wanita dalam jihad mempertahankan Tanah Air dan bangsanya. Resolusi itu dikenal sebagai ‘Resolusi Jihad Fii Sabilillah’.