RIAU ONLINE, PEKANBARU- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru optimis akan dapatkan piala adipura kembali. Hal ini lantaran, DLHK Kota Pekanbaru menerapkan konsep sanitary landfill.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar mengatakan, pihaknya justru pesimis Kota Pekanbaru di tahun ini akan mendapatkan piala Adipura.
Hal ini lantaran karena pengelolaan sampah dinilai masih cukup amburadul dan tidak profesional.
"Kita memang sudah lama merindukan Piala Adipura, tapi urusan sampah saja gak beres-beres tambah lagi banjir. Saya pesimis Pekanbaru bisa dapat Adipura, kalau penanganan sampah dilakukan seperti ini, ya OPD harus bekerja maksimal," katanya.
Lebih lanjut, Robin berujar, menurutnya untuk mendapatkan Piala Adipura, bukan konsep tersebut saja yang harus jadi faktor penilaian.
"Justru yang disana terlalu jauh, harusnya kan yang di dalam kota ini yang harus diperhatikan, lagian kan indikator penilaian cukup banyak," ujarnya.
Sistem atau metode Sanitary Landfill sendiri merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi yang cenderung cekung kemudian memadatkannya dan menimbunnya dengan tanah.
Metode pengelolaan sampah dengan sanitary landfill, adalah jenis yang paling umum digunakan banyak negara termasuk di Indonesia. Namun ada beberapa kelemahan atau kerugian menggunakan metode Sanitary Landfill ini seperti pencemaran air, ancaman ledakan gas metana serta membutuhkan lahan yang luas.