Siswa Tidak Bisa Belajar Daring, Orang Tua Bisa Jemput Tugas ke Sekolah

Belajar-daring5.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kegiatan belajar mengajar telah dimulai pasca libur lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah. Proses belajar masih menerapkan dalam jaringan atau daring, mengingat kasus positif Covid-19 masih cukup tinggi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebut, bagi siswa yang tidak dapat mengikuti metode belajar daring bisa memilih metode luar jaringan (luring).

"Kalau siswa yang tidak memiliki gadget, atau yang memiliki jaringan internet buruk bisa metode offline. Bisa luring, memberikan tugas kepada orang tua yang datang ke sekolah," terangnya, Rabu 26 Mei 2021.

Orang tua siswa dapat datang ke sekolah untuk menjemput tugas maupun menyerahkan tugas siswa. Mereka bisa datang sekali sepekan atau waktu yang telah ditentukan.


"Para siswa yang gak bisa daring, itu tinggal lagi. Gak mungkin kita tutup semua pintunya, mereka gak bisa belajar lagi," ungkapnya.

Ia menilai, metode belajar daring dan luring ini bisa diterapkan selama sekolah belum diizinkan buka akibat pandemi Covid-19. Namun, guru diminta juga diimbau selektif dalam memberikan metode belajar yang baik.

Ia mengingatkan agar sekolah tidak menggelar belajar tatap muka. Sekolah tidak bisa menggelar belajar tatap muka tanpa izin. Mereka harus mendapat persetujuan dari tim satgas.

"Kita akan buat edaran, kalau tidak patuh ya nanti kita beri sanksi," terangnya.

Dirinya masih mempersilahkan peserta didik mengantar tugas ke sekolah. "Jadi proses belajar terus berlanjut, apalagi tidak semua pelajaran bisa daring. Ada beberapa tugas yang harus diantar tugasnya," ujarnya.