Kerap Beda Pendapat, Deni Siregar Ucap Bela Sungkawa Berpulangnya Tengku Zulkarain

Tengku-Zulkarnain14.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Meninggalnya Ustaz Tengku Zulkarnain menghebohkan Indonesia. Kepergian ustaz yang aktif di media sosial Twitter tersebut sontak menghebohkan linimasa twitter sejak pukul 19.00 WIB, Senin, 10 Mei 2021.

Meski selama ini sering berbeda pendapat dan melakukan perang twit (Twitwar),  kepergian Ustaz asal Sumatera utara ini menimbulkan duka bagi sejawatnya di Twitter termasuk dengan tokoh-tokoh yang acap berseberangan dengannya

“Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas telah berpulangnya Tengku Zulkarnain sebagaimana diberitakan Riauonline ini. Semoga Tengku mendapat tempat terbaik sesuai dengan amal ibadah dan perbuatannya. Semoga ini juga menjadi peringatan bahwa Covid-19 ini mengerikan!" ungkap Ferdinand Hutahaean.

 

Ucapan duka pun datang dari Denny Siregar. Penulis  yang acap bertukar tweet cebong versus kampret dengan ustadz tengku zul ini menyebut belum sempat bertemu langsung dengan Almarhum.

“Innalillahi Wa innailaihi rajiun @ustadztengkuzul, belum sempat bertemu kita,” tulis Denny Siregar.


Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Amerika Serikat, Akhmad Sahal yang sempat berdebat soal asal mula nama hari dengan almarhum juga menyampaikan ucapan duka.

“Innalihahi wa innailahi rajiun. turut berduka cita. semoga Almarhum Tengku Zul husnul khatimah. semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan oleh Allah,” ungkap Gus Sahal.

Apa yang terjadi semasa hidup antara dirinya dan almarhum disebut Gus Sahal sebagai sesuatu yang sudah usai dan sudah seharusnya mengenang hal-hal yang baik dari almarhum.

Ucapan duka mendalam juga ditulis berupa utas oleh Direktur Eksekutif Charta Politik Indonesia, Yunarto Wijaya.

“Yang berbeda keyakinan dan iman dengan kita, adalah saudara kita dalam kemanusiaan. selamat jalan senior @ustadztengkuzul semoga diberi tempat terbaik di sisiNya. Saya banyak sekali belajar dari perbedaan pandangan diantara kita. salam homat setinggi -tingginya,” tulis Yunarto.

 

Dalam utas yang ditulisnya ia menjelaskan betapa ia kehilangan dengan sosok Tengku Zulkarnain.  Perdebatan yang kerap terjadi antara keduanya disebutnya merupakan perdebatan substantif di isu tertentu dan bukan ranah personal. 

 

“Mari doakan setulus-tulusnya @ustadztengkuzul untuk dapat tempat terbaik. Saya pribadi berdoa untuk kepergian almarhum dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada beliau dan keluarga apabila ada kaa-kata yang pernah menyinggung. Selamat jalan ayah naen,” tweet Yunarto mengakhiri utas tersebut.