Pasien Covid-19 Membludak, RSD Madani Tambah Kapasitas Ruang Isolasi dan ICU

RSD-Madani4.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kasus Covid-19 mengalami lonjakan di Kota Pekanbaru. Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru berencana menambah kapasitas ruang isolasi bagi pasien Covid-19.

 

Mereka melakukan penambahan karena rumah sakit itu menjadi satu rujukan bagi pasien Covid-19. Rencananya ada penambahan sebanyak enam ruang ICU.

 

"Kita bakal tambah enam ruang ICU lengkap dengan ventilatornya," terang Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, Kamis 6 Mei 2021.

 

Menurutnya, ada juga penambahan 50 tempat tidur di rumah sakit pemerintah itu. Saat ini di rumah sakit itu ada 39 ruang isolasi khusus bagi pasien Covid-19.

 

"Kita antisipasi, bila terjadi lonjakan nantinya ada tambahan ruang isolasi dan ICU di rumah sakit tersebut," paparnya.


 

Jamil menyebut penambahan kapasitas ruang isolasi dan ICU mesti segera dilakukan. Ia sudah menyampaikannya kepada Direktur RSD Madani agar segera dipersiapkan.

 

"Kita sudah sampaikan ke direktur RSD Madani, supaya segera disiapkan," pungkasnya.

 

*Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19, Pasien Bakal Dirawat di Rumah Sehat Rusunawa Rejosari*

 

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus bakal mengaktifkan kembali Rusunawa Rejosari sebagai lokasi isolasi bagi pasian positif Covid-19. Ia mengaktifkan kembali rumah sehat tersebut guna mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19.

 

"Kita aktifkan rumah sehat di rusunawa yang sudah beberapa waktu lalu kosong. Dengan melihat kecenderungan penyebaran kasus. Karena penampungan di provinsi sudah penuh, kita buka di kota," terangnya, Senin 3 Mei 2021.

 

Menurutnya, kapasitas rusunawa mencapai puluhan pasien. Sebanyak 66 pasien bisa menjalani isolasi di rusunawa tersebut.

 

 

 

"Kalau seandainya tidak bisa melayani, nanti kita izinkan isolasi mandiri di rumah yang bisa menjalani prokes dengan baik," ulasnya.

 

Firdaus mengakui bahwa layanan kesehatan bagi pasien Covid-19 mulai terbatas. Pihaknya berupaya agar bisa mengantisipasi kekurangan layanan kesehatan untuk penanganan Covid-19.