Karyawan Chevron Jadi Prioritas Pekerja Saat Blok Rokan Diambil Alih Pertamina

Abdul-Wahid5.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Anggota Panitia Kerja (Panja) Migas DPR RI, Abdul Wahid mengatakan tenaga kerja yang saat ini bekerja di Chevron tak akan kehilangan pekerjaannya saat nasionalisasi oleh Pertamina dilakukan pada bulan Agustus mendatang.

Wahid menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 2600 karyawan Chevron yag harus dijadikan prioritas pekerja oleh Pertamina mendatang.

"Itu memang peran kita, dan mereka memang harus prioritas. Makanya, kita sekarang sedang mendalami data yang sudah diserahkan Chevron," kata Wahid, Senin, 12 April 2021.

Sedangkan untuk rekanan yang tergabung dalam Local Business Development (LBD), Wahid menegaskan mereka masih tetap terpakai sampai Desember. Setelah itu, Pertamina harus tetap memprioritaskan memakai jasa rekanan dari pengusaha lokal.



Hal lain yag tengah dipersiapkan di Blok Rokan adalah pembangkit listrik yang dipakai Chevron dalam operasi kerja dan tidak diikutsertakan dalam nasionalisasi, Wahid menyebut, itu masih dalam pembahasan dan belum ada kesepakatan siapa yang akan menjadi pengelolanya.

"Itu sedang dilelang, kalau kita maunya dihibahkan saja, karenakan memang sudah berakhir masanya. Tapikan ini Business to Business (B to B). Dulu itu (pembangunan) pernah ditawarkan ke negara dengan cost recovery, tapi negara tidak mau karena mahal, akhirnya mereka investasi sendiri," tutupnya.

Wahid mengaku saat ini Panja Migas DPR RI dan stakeholder terkait masih terus mempelajari kemungkinan yang terjadi menjelang Agustus mendatang.

Semua tergantung pada situasi di lapangan. Jika, ada persoalan, maka pihaknya akan mengelaborasikan semua berikut mencari solusi penanganannya.