PAD 2020 Turun, Hamdani : Menjadi Perhatian Penyusunan APBD 2022

Hamdani14.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pasca Laporan Keterangan PertanggungJawaban (LKPJ) Kepala Daerah Kota Pekanbaru Akhir Tahun Anggaran  2020, Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani menjelaskan, LPKJ merupakan sebuah bentuk tanggung jawab secara peraturan perundang-undangan dari kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) pada tahun 2020.

"Pemko Pekanbaru menyampaikan bagaimana realisasi anggaran dan juga program-program kegiatan di Kota Pekanbaru. Dimana, dari sisi PAD itu hanya tercapai 54% dari target realisasi," katanya kepada wartawan. 

 

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pekanbaru menjadi salah satu sorotan bagi DPRD Kota Pekanbaru.

 

"Tentu ini menjadi perhatian kita untuk penyusunan dalam APBD 2022 nanti. In syaa Allah, nanti ada musrenbang kemudian kita juga akan berikan masukan-masukan kepada Pemko Pekanbaru dalam penyusunan target PAD agar tercapai," ujarnya.

 

Lebih lanjut, Hamdani juga mengatakan, DPRD Kota Pekanbaru akan segera mengevaluasi hasil LKPJ Kepala Daerah Kota Pekanbaru Akhir Tahun Anggaran 2020.


 

"Selama 30 hari ini kita akan evaluasi dan bahas. Kita juga akan memberikan rekomendasi terhadap pemko terkait LKPJ," terangnya. 

 

Menanggapi penurunan PAD ini, Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengatakan, PAD Kota Pekanbaru mengalami penurunan signifikan dari yang ditargetkan. Salah satu penyebabnya pandemi Covid-19. Target PAD Rp1,2 Triliun, tapi yang didapat di 2020 sekitar lebih kurang Rp 600 milliar.

 

"Jadi PAD ini turun sangat luar biasa dikarenakan 2020 dalam suasana pandemi Covid-19. Sehingga beberapa kegiatan banyak yang tidak tercapai. Misalnya, dibidang pendidikan, hampir satu tahun tidak ada tatap muka. Lalu bidang kesehatan, bidang ekonomi. Selain itu, juga ada infrastruktur juga ada beberapa yang dilakukan pergeseran karena adanya recofusing," pungkasnya.