(istimewa)
Selasa, 16 Maret 2021 13:21 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Belum selesai pro dan kontra pembangunan tugu roda terbang, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mencanangkan untuk membangun Tugu dan Museum Bahasa.
Walikota Pekanbaru, Firdaus mengatakan, pembangunan ini akan bertempat di Blok C Komplek Perkantoran di Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. Ia menargetkan, pembangunan museum dan tugu bahasa ini dimulai pada tahun 2022.
"Tahun 2022, kita berharap pembangunan fisik sudah berjalan. Setelah ini, kita akan sayembara pradesign bangunan. Kemudian setelah APBD perubahan, baru detil design. Kita juga akan mengusulkan ke APBN, khususnya untuk museum. LAM juga sudah mengajukan rekomendasi tertulis ke Bappenas, dan disambut positif. Jadi, paling tidak 2022, tahap awal sudah mulai," katanya.
Tugu dan museum bahasa ini dibangun sebagai upaya menjaga dan unjuk rasa syukur atas keragaman bahasa yang ada di Indonesia. Selain itu, juga sebagai fungsi pendidikan, wisata, ekonomi kreatif, dan lain sebagainya.
Baca Juga
Firdaus berharap, yang ada dalam rencana pembangunan tugu ini, yakni bahasa Melayu bisa menjadi bahasa teknologi dunia, tepat di saat momentum Indonesia menjadi negara maju.
"2030 Indonesia, Insyaa Allah kita menjadi negara anggota G7. 2045 insyaallah kita punya peluang menjadi rangking 4 dari 7 negara maju ekonomi dunia. Nah, pada saat itulah kita berada di puncak. Dengan kita menjadi ranking 4, dan ekonomi kita bertransformasi dari negara agraris ke industri, maka peran bahasa yang terpenting. Bagaimana bahasa kita menjad mendunia, ketika produk-produk kita manualnya berbahasa Indonesia," ujarnya.
Untuk Tugu dan Museum, Pemko Pekanbaru menyiapkan lahan sebesar 10 hektare di Komplek Perkantoran di Tenayan Raya sebagai tempat pembangunan tugu dan museum bahasa. Lokasi ini dekat dengan akses jalan tol dan merupakan lokasi pengembangan Kota Pekanbaru.