RIAU ONLINE, PEKANBARU – Pembangunan Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani yang diprakarsai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru ini sudah dimulai sejak 2016. Tapi hingga Maret 2021, ada beberapa bagian pembangunan RSD Madani yang belum juga rampung.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan mengatakan, RSD Madani masih dalam tahap pembangunan. Menurutnya, kondisi RSD Madani belum layak huni, sunyi, dan juga sangat miris.
“Kita padahal sudah menggelontarkan uang ratusan milliar ya untuk itu, tapi dari hasil yang kita lihat, jauh dari ekpetasi yang dipaparkan. Jauh daripada yang diharapkan saat presentase mereka,” katanya kepada wartawan.
Lebih lanjut, Ruslan juga mengatakan, terkait penambahan anggaran di RSD Madani, ditahun 2021 ini, ada penambahan anggaran, kurang lebih Rp 39 milliar untuk membenahinya. Penambahan anggaran ini dengan harapan agar RSD Madani benar-benar selesai.
“Dulu memang dalam presentasenya hanya pembangunan. Dalam pembangunan kita lihat belum maksimal dan tidak profesional dalam segi pengerjaan dan waktu penyelesain. Memang kita lihat bangunanya kurang layak lah. Ya dari kita sekilah kita pandang, belum kita panggil ahli bangunan ya, tapi dari sekilas memandang, agak kuranglah seperti itu,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, untuk laboratorium biomolekuler sendiri di RSD Madani sudah mendapatkan rekomendasi untuk operasional. Dan kini sudah dibuka untuk umum.
“Sudah ada rekomendasi dari provinsi maupun pusat pada bulan lalu. Sudah bisa kita terima untuk pemeriksaan swab dari luar,” pungkas Sekretaris Dinkes Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy.