Masyarakat Masih Butuh Premium, Jangan Langsung Ditarik dari Peredaran

BBM-Kehabisan-Premium.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengamat Kebijakan Publik, Elfriandi menilai kelangkaan premium di SPBU Pekanbaru karena pembatasan terlalu cepat dilakukan. Ia menilai masyarakat masih sangat membutuhkan premium.

"Menurut saya premium masih sangat dibutuhkan masyarakat. Terutama di masa pandemi ini. Ia sangat menyayangkan pembatasan premium ini karena banyak masyarakat dengan Ekonomi ke menengah ke bawah yang membutuhkan premium yang notabenenya disubsidi," katanya.

Namun ia juga melihat masih banyak sekali warga dengan ekonomi menengah ke atas ikut serta mengambil subsidi tersebut.

"Memang susah kalau semuanya tidak disiplin," ungkap Elfriandi.

Menurutnya diperlukan proses untuk membuat masyarakat terbiasanya menganggarkan biaya bahan bakar motor berupa pertalite atau pertamax sehingga tidak shock begitu premium ditarik dari peredaran.

"Edukasi perlu diberikan kepada masyarakat, perlahan-lahan lah. Ujug-ujug dihentikan peredarannya ya tentu orang kebakaran jenggot,"

Menurutnya Pertamina dapat memulai dengan menggunakan formulasi 2-1 dimana premium disediakan dua hari dan sehari tidak atau pun sebaliknya.

Selain itu Pertamina juga diharap lebih transparan dengan persedian BBM dan fluktuasi harganya yang dipengaruhi harga minyak dunia sehingga tidak muncul kecurigaan.


"Harus jujur, seperti kemarin harga BBM dunia menurun tetapi kita sama saja. Harusnya ini dibuka kenapa mengapa sehingga tidak memunculkan kecurigaan," tutup