Karpet Mobil yang Tertindih Bikin Polisi Mampu Ringkus Pembunuh Intan

Intan-Aulia-Sari4.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PELALAWAN-Karpet mobil jadi barang bukti kunci bagi Polres Pelalawan untuk menemukan pelaku pembunuh Intan Aulia Sari (15), siswi SMP Pangkalan Bernas.

Benda yang ditemukan tertindah dada korban menjadi petunjuk awal pihak kepolisian mengungkap kasus pembunuhan yang menyita perhatian warga Pelalawan tersebut.

Tersangka merupakan Anak Di bawah Umur (ADU) yang berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Pelaku berhasil diamankan pada Jumat 19 Februari 20201

Ia menjadi pelaku tunggal yang menghilangkan nyawa perempuan belia tersebut dengan mencekik korban di dalam mobil. Kemudian membuang jenazahnya ke Jalan Lintas Bono (Jalisbon) Desa Dundangan Kecamatan Pangkalan Kuras.

Korban Intan dibunuh pada Senin 8 Februari 2021 siang dan jenazahnya ditemukan warga pada Kamis 11 Februari 20201 lalu dengan kondisi memprihatinkan.

"Tersangka melakukannya sendirian tanpa dibantu oleh orang lain. Semuanya mirip dengan hasil autopsi dari RS Bhayangkara Pekanbaru," tutur Kasat Reskrim Polres Pelalawan AKP Ario Damar, Sabtu 20 Februari 2021.

Kasat Ario Damar menyebutkan, pengungkapan kasus yang sempat viral ini berawal dari sebuah benda yang ditemukan polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Petugas mendapati sebuah karpet lantai mobil saat melakukan olah TKP penemuan mayat korban Intan di Jalisbon Desa Dundangan, Kamis 11 Februari 2021 pekan lalu.

Karpet berwarna krem kecokelatan itu menjadi petunjuk awal bagi penyidik untuk mengungkap tabir kematian siswi kelas 3 SMP tersebut.

Karpet mobil itu ditemukan di dada korban dan tertutupi dari luar, karena posisi jenazah Intan tertelungkup saat ditemukan. Saat evakuasi aksesoris mobil itu terlihat dan langsung disimpan sebagai petunjuk permulaan. 

Polisi sengaja tidak mengekspos ke media saat penemuan mayat, lantaran itu bukti awal yang dimiliki polisi.


Dalam proses penyelidikan terungkap mobil pelaku yang menjemput korban dan mengantar ke sekolah serta membawanya berkeliling.

"Saat karpet itu kita cocokan dengan karpet mobil pelaku, semuanya sama. Bahkan pelaku juga tidak menyadari hal itu" tandas Kasat Ario Damar.

Berdasarkan pengakuan pelaku, setelah mencekik korban di dalam mobilnya, ia memindahkan tubuh yang tak bernyawa itu ke bangku belakang.

Kemudian menjalankan kembali kendaraan jenis Toyota Kijang LGX tersebut ke arah Simpang Bunut. Ternyata di perjalanan, mayat korban jatuh dari kursi ke lantai mobil bagian tengah.

Setibanya di TKP, pelaku memastikan situasi aman dan tidak ada orang yang melihatnya. Remaja itu menyeret jenazah korban dari bangku tengah ke tepi jalan dekat semak-semak dengan kondisi telungkup.

Ternyata karpet mobil pelaku ikut terbawa dan lengket di bagian dada serta perut korban.

"Ditambah lagi dengan rekaman CCTV serta pengakuan para saksi, makanya kita amankan pelaku. Ternyata benar semuanya," tukas mantan Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti ini.

Motif Pembunuhan

Tersangka menjemput korban di Jalan Sakura Pangkalan Kerinci sekitar pukul 11.26 WBmenggunakan mobil. Mereka menuju SMP Bernas yang terletak di Jalan Abdul Jalil dengan melewati Jalan Seminai dan tiba di sekolah sekitar jam 11.55 WIB.

Sekitar 20 menit di sekolah untuk menjemput tugas dari guru, korban pulang dengan menaiki mobil pelaku yang menunggu di depan sekolah. Mereka kemudian berkeliling Kota Pangkalan Kerinci dan mengitari Jalan Lintas Timur (Jalintim).

Setibanya di Jalintim ke arah Desa Kemang, tersangka memberhentikan mobilnya dan mereka terlibat pembicaraan serius.

Korban mengaku hamil dan meminta pelaku bertanggungjawab atas bayi yang dikandungnya.

"Di antara mereka tidak ada hubungan pacaran, hanya berteman atau bergaul saja. Memang sudah kenal," tambah Kasat Ario.

Mendengar pengakuan gadis belia itu, tersangka langsung khilaf dan berusaha mencekik korban di dalam mobil yang sedang diberhentikan itu.

Selama lima menit membekap korban dan menghentikan pernafasannya, pelaku memastikan perempuan itu telah meninggal dunia lantaran tidak bergerak lagi.

Dalam kondisi semakin khilaf itu, siswa SMA tersebut kembali menjalankan kendaraannya menyusuri Jalintim ke arah Simpang Bunut, kemudian masuk ke Jalisbon Desa Dundangan.

"Pelaku sempat membuang HP dan kertas tugas korban di jalan. Ini sedang kita cari karena pelaku lupa-lupa ingat," kata Ario.

Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat di Jalisbon Desa Dundangan Kecamatan Pangkalan Kuras, pelaku membuang mayat siswi SMP itu di tepi jalan setelah memastikan tidak ada orang lain yang melihat. Lantas tersangka kembali pulang ke rumahnya.