Belajar Tatap Muka, SDN 83 Pekanbaru Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

prokes-sd.jpg
(Laras Olivia)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sejumlah murid SDN 83 terlihat tak sabar memulai aktivitas belajar tatap muka di sekolah. Sebelum masuk ke ruang kelas, para murid memeriksakan suhu tubuh.

Kepala SDN 83 Pekanbaru, Tengku Rafita Yenni, M.Pd, menyebut, pihak sekolah telah menerapkan SOP protokol kesehatan pada belajar tatap muka. Menurutnya, murid dengan suhu tubuh di atas 38 derajat tidak dianjurkan mengikuti pembelajaran tatap muka.

Pantauan riauonline.co.id, terlihat sejumlah spanduk imbauan mematuhi prokes. Mereka juga menyiapkan sarana tempat mencuci tangan di beberapa titik, baik di lantai bawah dan ruangan di lantai dua.

"Sebelum datang ke sekolah, murid diwajibkan sarapan lebih dahulu, menerapkan 4 M, masuk dengan tertib. Semua dikawal petugas yang piket. Saat murid masuk kelas maupun saat mencuci tangan," jelas Rafita kepada riauonline, Selasa 9 Februari 2021.

Ia menuturkan, para murid belajar hanya dua jam dalam sehari. Mereka datang ke sekolah dua kali dalam sepekan yakni hari Selasa dan Kamis.


Total ada 90 murid di SDN 83 Pekanbaru. Pihak sekolah membagi dua sesi belajar. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB. Untuk belajar sesi kedua dimulai pukul 10.30 hingga 12.00 WIB.

"Berarti murid yang belajar ada 45 anak dalam sehari. Mereka dibagi untuk tiga kelas, satu kelas ada 15 murid," terangnya.

Dilanjutkan Rafita, proses belajar tatap muka berjalan dengan lancar. Para murid melaksanakan SOP baik yang ditetapkan dari dinas maupun sekolah.

"Tidak ada kendala yang berarti. Hanya saja sedikit kesulitan mengatur jarak anak. Masih belum terbiasa, perasaannya masih ingin bergandengan sama kawannya," ujarnya.

Ia berharap proses belajar tatap muka bisa berjalan dengan baik. Para murid nantinya bisa melaksanakan ujian secara tertulis.

"Mudah-mudahan bisa sampai murid ini ujian akhir. Para guru bisa membimbing muridnya. Untuk itu, murid harus menjaga stamina. Mereka wajib sarapan, makan dan minum yang bergizi. Apalagi kantin tidak kita buka maka bisa membawa bekal," tutupnya.