Forum Group Discussion (FGD) bersama tokoh lintas agama di Gedung Mubaligh Centre (GMC) Ikatan Kemakmuran Masjid Indonesia (IKMI), Rabu 13 Januari 2021.
(laras)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Kota Pekanbaru menjadi tempat bermukim masyarakat dari lintas etnis dan agama. Hal ini tidak menutup kemungkinan bisa terjadi konflik.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas mengajak para tokoh lintas agama bisa rutin menggelar pertemuan. Ia ingin memastikan tidak pernah terjadi konflik antar umat beragama.
Mereka bisa mengajak umat untuk tetap menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Kondisi ini membuktikan bahwa kerukunan umat bergama terus terjalin di Kota Pekanbaru.
"Kita semua terlibat dalam mengantisipasi permasalahan sosial dan lingkungan di sekitar. Lalu menjaga keamanan dan ketertiban," ujarnya dalam dalam Forum Group Discussion (FGD) bersama tokoh lintas agama di Gedung Mubaligh Centre (GMC) Ikatan Kemakmuran Masjid Indonesia (IKMI), Rabu 13 Januari 2021.
Di forum itu, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mumin Wijaya juga mengajak tokoh lintas agama bisa mencegah penyebaran radikalisme dan intoleransi.
Menurutnya, adanya konflik antar umat beragama tidak cuma berdampak sosial.
Perekonomian pun bisa lumpuh saat terjadinya konflik tersebut. Para tokoh bisa mengajak umat untuk saling menjaga kerukunan.
"Antar umat beragama bisa menjaga kerukunan, bisa saling mendukung dan saling menghormati," ajaknya.
Nandang menilai Kota Pekanbaru sangat damai dan sudah menjaga kerukunan antar umat beragama. Namun masih saja ada gangguan keamanan satu di antaranya
peredaran narkoba.
"Kota Pekanbaru masih jadi perhatian khusus. Untuk itu, kita bersama para tokoh lintas agama mengajak masyarakat agar tidak terlibat narkoba," pungkasnya.