RAUONLINE, PEKANBARU - Hampir dua pekan sampah menumpuk di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Pekanbaru. Tumpukan sampah pun kini berangsur diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.
Keterlambatan pengangkutan sampah karena kontrak dengan dua pengelola angkutan sudah berakhir pada, 31 desember 2020 lalu. PT Godang Tua Jaya dan PT Samhana Indah tidak lagi mengangkut sampah sejak pekan lalu.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus menilai dinas terkait tidak cakap dalam mengantisipasi. Keterlambatan itu berakibat sampai hari ini kontrak baru masih dalam proses lelang.
"Saya kira inilah yang kurang cakap menyikapinya. Sehingga tender menunggu Januari. Kenapa bisa lama sekali lelang?," ucapnya.
Firdaus menyebut, pihak terkait sudah diberi instruksi agar 31 Desember 2020 lalu proses lelang rampung. Sehingga sudah ada pemenang dan mitra tersebut bisa beroperasi pada awal tahun 2021.
"Jadi, masa transisi semestinya tidak terjadi. Awal Januari ini dimulai lelang lagi, sehingga butuh waktu sekitar satu bulan menunggu pemenang," lanjutnya.
Firdaus mengaku telah memberikan arahan tegas kepada kepala dinas. Ia menyebut, keterbatasan armada ini harus ada penyewaan alat angkut, sesuai dengan keperluan.
"Menyewa sekali lagi unit-unit alat. Dibantu pula dengan dinas-dinas teknis. Seperti PUPR yang juga mengerahkan alat angkutnya. Kita sudah evaluasi, OPD terkait yang mempunyai alat berat juga turut membantu mengangkut sampah," jelasnya.
Sebelumnya, Firdaus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Pekanbaru. Ia menilai masyarakat terganggu akibat keterlambatan penjemputan sampah.
"Dinas teknis kita ternyata tidak bisa melaksanakan lelang untuk jasa angkut sampah berikutnya di bulan Desember. Namun keterlambatan dalam aksi akan saya tegur. Dalam pelayanan seperti ini, bekerja keras, bergerak cepat dan tepat," ulasnya.
Firdaus juga mengerahkan Sekretaris Daerah kota Pekanbaru untuk membantu kepala dinas. Dirinya berharap persoalan ini segera teratasi.
Ia berharap para camat juga bersinergi. Mereka bisa berkoordinasi dengan RT dan RW. Mengkordinir warga agar tidak lagi membuang sampah di TPS, melainkan langsung mengangkut sampahnya ke TPA.