Walaupun usia terbilang renta tak pengaruhi niat Yusmawati mencari rezeki di tengah pandemi Covid-19 dengan menjadi seorang ojek sampan di Sungai Siak.
(istimewa)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Walaupun usia terbilang renta tak pengaruhi niat Yusmawati mencari rezeki di tengah pandemi Covid-19 dengan menjadi seorang ojek sampan di Sungai Siak.
Protokol kesehatan Covid-19 selalu diterapkan wanita berusia 52 tahun ini untuk bekerja sebagai ojek sampan di Sungai Siak, Minggu, 6 Desember 2020.
Dengan semangat, Yusmawati mengayuhkan dayung terbuat dari papan perpaduan balok kayu. Sejak pagi, rutinitas mendayung sampan sudah jadi kegiatan sehari-hari bagi Yusmawati.
Warga Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru ini bekerja menyebrangkan warga dari Pelabuhan Sungai Duku, ke Kelurahan Limbungan, Kota Pekanbaru, pekerjaan ini sudah dijalaninya sejak tahun 2000.
Bu Awo sapaan akrab Yusmawati, menjelaskan, sejak masa pandemi Covid-19, jumlah penumpang yang menggunakan jasa ojek sampan jauh berkurang. Dalam sehari, hanya ada lima orang yang menyewa jasa ojek sampan Bu Awo untuk menyebrang.
“Tidak ramai lagi, sudah sepi, kalau dulu setiap setengah jam ada ngantar orang, kalau sekarang kita banyak menunggu satu jam sampai dua jam baru ada penumpang, sekarang ini paling sedikit dua orang yang naik sampan dalam sehari,” ujar Yusmawati.
Setiap menyebrangkan orang, Bu Awo hanya menerima upah Rp 2000 sekali menyebrang.
Mencegah penyebaran Covid-19, Yusmawati terapkan protokol kesehatan pada setiap penumpang yang naik ke sampan kayu nya, penumpang harus menggunakan masker dan duduk dengan menjaga jarak.
“Setiap ada yang naik harus pakai masker, tempat duduk pun tak boleh rapat, harus jarak,” kata Bu Awo.
Tidak hanya dalam bekerja, usai selesai mengayuh sampan, Bu Awo menuju rumah dan tidak lupa membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer, anak dan cucu Bu Awo pun tidak luput dari aturan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona.