Belajar Tatap Muka Kok Digelar di Zona Orange, Harusnya Hijau

siswa-senang.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU- Pengamat Kebijakan Publik UIN Suska Riau, Elfriandi mengkritik pelaksanan sekolah secara tatap muka.

 

Menurutnya, dalam kondisi di zona orange sangat berpeluang akan meningkat lagi Covid 19.

 

"Karena kondisi orange belum sampai pada tingkat sangat aman, bila dibandingkan dengan kondisi warna hijau," terangnya saat dihubungi Riau Online.

 

 

 

Namun demikian, Elfriandi mengapresiasi pembukaan kelas tatap muka ini, selama protokol kesehatan (prokes) benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik.

 


"Kesiapan itu tidak saja pada dataran SOP nya, tetapi turunan dari SOP itu. Seperti fasilitas yang tersedia di lembaga pendidikan," lanjutnya.

 

Elfriandi mengutarakan, sekolah mesti menyediakan alat cek suhu badan, tempat cuci tangan dan lap tangan. Juga disediakan masker bagi guru, tenaga kependidikan maupun peserta didik (murid).

 

"Ketersediaan masker ini pihak sekolah juga harus menyediakan untuk muridnya, sebabnya tidak semua orangtua mampu menyediakan masker ini," ucapnya.

 

Hal terpenting, kata Elfriandi, adalah konsistensi dalam menerapkan prokes.

 

"Jangan sampai seperti pengalaman selama ini, prokes diterapkan hanya beberapa hari, minggu atau bulan saja setelah itu mulai longgar dengan berbagai alasan," tuturnya.

 

 

Lebih lanjut dikatakannya, pelaksanaan sekolah tatap muka harus selalu dilakukan pemantauan dan evaluasi oleh pihak yang berwenang. Ia tidak ingin karena alasan biaya dan lain sebagainya, prokes Covid-19 terabaikan.