Juru Bicara Satuan Tugas Corona Virus Disease 2019 (Satgas COVID-19) Provinsi Riau dr Indra Yovi hadir di Riau Online Podcast (RollCast)/Muthi Haura/Riau Online
(Muthi Haura/Riau Online)
RIAU ONLINE, PEKANBARU – Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi mengaku belum mendapat rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Anak Indonesia (PDAI) terkait rencana sekolah tatap muka di Kota Pekanbaru, Riau.
Pemko Pekanbaru diketahui telah mengizinkan sejumlah SMP mengelar belajar tatap muka pekan depan.
Yovi mengatakan, dari pihak profesional, baik itu dokter dan dokter spesialis anak belum ada memberikan rekomendasi. Hanya saja, dari Kementrian Pendidikan Tinggi (Kemendikti), menyatakan beberapa daerah diperbolehkan sekolah tatap muka jika sudah berada di zona oren.
“Nah, permasalahannya, begitu dilakukan sekolah tatap muka, syaratnya harus mutlak terpenuhi. Jumlah anak dan adanya aturan jarak,” kata Yovi.
Selain itu dia, anak-anak dipastikan tetap mencuci tangan dan memakai masker. Pola penjemputan anak-anak juga harus sangat diperhatikan. Jangan sampai penjemputan anak-anak menimbulkan kerumunan.
“Yang membuat khawatir, ini anak SD masalahnya. Kelas 1,2, itu masih lucu-lucuan gitu ya. Masker kamu lucu nih, gantian dong, pulangnya jadi. Yang jadi siapa? Orang tuanya,” ujarnya.
Menurut Yovi, jika memang akan diadakannya sekolah tatap muka, Kemendikti dan Pemko harus meminta persetujuan kedua orang tua anak tersebut. Karena orang tua tahu banyak tentang.
“Jika sekolah tatap muka benar dilaksanakan, perlu sama-sama dilihat dan dievaluasi,” pungkasnya.