Bila Ada Santri Positif, Syamsuar Minta 10 Ponpes Tatap Muka Kembali Ditutup

Syamsuar37.jpg
(WAYAN SEPIYANA/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar memberikan izin kepada pimpinan pondok pesantren di Riau untuk dapat melangsungkan proses belajar mengajar tatap muka. 

 

Dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19, seperti mempersiapkan tempat cuci tangan, mengatur jarak duduk, serta mengatur tempat tidur.

 

"Tapi, ingat protokol kesehatan harus menjadi panduan dalam proses pembelajar di pondok pesantren, siap gak tempat cuci tanganya, siap gak anak-anak harus diatur jaraknya," kata Syamsuar, seperti dikutip RiauOnline dari Live Streaming YouTube Diskominfotik Provinsi Riau, saat memberikan sambutan acara pengukuhan Forum Pengembangan Kelas Kominfo (FPKK) Provinsi Riau di Gedung Olahraga (GOR) Tualang, Kabupaten Siak, Kamis, 29 Oktober 2020.

 

 



 

Ia menuturkan, pernah meninjau sekolah, pondok waktu itu mau buka, yaitu Pondok Gontor. "Saya lihat, atur tempat duduknya, mana tempat tidur anak-anak, sampai begitu kita lihat waktu itu," ujarnya

 

Menurutnya, jika nanti ada yang positif Covid-19 di pondok pesantren agar segera melakukan isolasi, dan bila perlu ditutup sementara pondok pesantren tersebut.

 

"Tapi ingat kalau nanti ada yang positif, ya tentunya ini harus diisolasi segera, dan kalau perlu ditutup. Kejadianlah waktu itu salah satu pondok pesantren di Rokan Hilir, yang waktu itu saya perintahkan Pak Bupatinya supaya tutup," tegasnya.

 

Syamsuar melanjutkan, ini baru lagi kejadian di Indragiri Hulu (Inhu) juga sama. Ada kejadian juga kemarin di Pekanbaru Pondok Babussalam, satu orang.

 

 

"Tapi dari pimpinan pondok ini diisolasi mandiri dia sendiri, dipisah dari temannya, Alhamdulillah aman. Selagi ini dilakukan, gak ada masalah sebenarnya, artinya itu barangkali proses pembelajaran yang ada di Riau," pungkasnya.