(olivia)
Rabu, 21 Oktober 2020 17:54 WIB
(olivia)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengadaan laboratorium biomolekuler oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru hingga kini belum terealisasi. Padahal keberadaan labor tersebut diharapkan bisa mempercepat proses pemeriksaan sampel swab.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, belum terealisasinya pengadaan laboratorium biomolekuler tersebut disebabkan karena ruangan lab di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani belum rampung.
"Saat ini masih finishing ruangan laboratorium. Sedang pemasangan filter karena ruangan laboratorium tersebut kedap udara," ungkap dr Zaini, Rabu 21 Oktober 2020.
Baca Juga
Dijelaskan dr Zaini, ada perluasan ruangan yang dipersiapkan untuk tempat laboratorium. Sehingga nanti bisa memuat 3 unit alat laboratorium yang saat ini tengah diproses lelang.
Untuk biaya pengadaan laboratorium Biomolekuler, Pemko Pekanbaru menyiapkan anggaran sebesar Rp10 miliar. Anggaran itu bersumber dari anggaran penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru yang dipersiapkan Rp115 miliar dari APBD tahun 2020.
Menurutnya, saat ini pihaknya hanya menanti persiapan ruangan laboratorium. Jika ruangan tersebut rampung, laboratoriumsudah dapat dioperasikan oleh Diskes Kota Pekanbaru.
"Mudah-mudahan dalam pekan ini bisa selesai. Sehingga laboratorium itu dapat kita gunakan," tuturnya.