RIAU ONLINE, PEKANBARU - Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tambelan yang berada di Jalan Tambelan, Simpang Empat, Pekanbaru Kota, kini berbenah dan bersolek.
Dinding bangunan Taman Bacaan Tambelan ini dulunya jadi tempat vandalisme orang tak bertanggung jawab, kini sudah dicat dengan warna putih.
Namun sayanganya, fasilitas internet selama ini ada, sudah sejak beberapa tahun terakhir tak lagi berfungsi. Alatnya sudah ditarik oleh pihak operator telekomunikasi.
Ketua RT 001/RW 003, Simpang Empat, Pekanbaru Kota, Maria Harumi mengatakan, warga sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak Telkom untuk mendapatkan fasilitas internet gratis Indihome yang dipasang di Taman Bacaan.
"Bukannya kami dapatkan jawaban mengenakan, malahan kami diminta untuk berlangganan. Padahal, fasilitas internet tersebut bukan dipasang di rumah, melainkan fasilitas umum, taman bacaan," jelas Maria, Senin (27/7/2020).
Jika fasilitas internet milik Telkom tersebut terpasang di Taman Bacaan Tambelan, jelas Maria, tentu anak-anak juga jadi pintar dan cerdas.
Apalagi, katanya, dalam kondisi pandemi Covid-19, semua anak-anak tidak lagi belajar di sekolah, melainkan belajar secara daring.
"Sudah sepantasnya dan seharusnya Telkom perhatian, care dengan nasib pendidikan anak-anak kita, anak-anak Riau. Jangan melulu cari untung melulu, tanpa memberikan manfaat bagi masyarakat. Mereka kan BUMN," kritim Maria.
Taman Bacaan Tambelan terletak di Jalan Tambelan. Suasana teduh dan nyaman terlindung batang-batang pohon besar dengan dedaunan rindang, menambah suasana enak untuk belajar serta membaca.
Selain itu, Taman Bacaan Tambelan ini berdekatan dengan arena bermain anak-anak. Konsep belajar sambil bermain dipadukan di ruang terbuka hijau tersebut.
Sementara itu, tokoh masyarakat Simpang Empat, Dadang Antoni mengatakan, mereka ingin Taman Bacaan Tambelan menjadi pusat bagi anak-anak tak mampu untuk belajar daring selama pandemi Covid-19 ini.
"Tapi apa mau dikata, Telkom malah meminta kami hendak memasang fasilitas internet Indihome di Taman Bacaan untuk berbayar langganan," ujarnya.
Jika internet terpasang di Taman Bacaan, ujarnya, anak-anak tak mampu di Kelurahan Simpang Empat bisa belajar daring sambil membaca buku.
"Jangan sampai, jika sudah terpasang internet di sini (Taman Bacaan), kecepatannya lambat, kapasitasnya juga kecil hanya bisa dipakai 2 atau 3 orang saja," katanya.
Sementara itu, petugas jaga di Taman Bacaan Tambelan, Deden menceritakan, awalnya Taman Bacaan dibangun dengan konsep lengkap antara buku bacaan dengan fasilitas internet.
Sayangnya, fasilitas internet sudah tak lagi tersedia. Selain itu, buku bacaan dimiliki di Taman Bacaan Tambelan berkisar 6.500 koleksi buku.
"Dulunya memang pernah ada internet. Namun, sekarang tak ada. Ya berharap pemerintah bisa memasang kembali internet di sini, sehingga ramai kembali taman bacaan ini," jelasnya.