RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kendalikan banjir di kota Pekanbaru, dinas PUPR Lelang master Masterplan Pengendalian Banjir. Pagu anggaran yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru ini sebesar Rp1,6 miliar.
Tahapan lelang saat ini baru download dokumen kualifikasi. Ada 21 tahapan dalam lelang hingga penandatanganan kontrak nantinya.
"Kita sudah lelangkan. Kita menunggu saja hasilnya dari ULP nanti," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kamis 18 Juni 2020 berharap setelah lelang nanti rekanan konsultan bekerja dengan ahli yang membidangi masalah banjir. Masterplan ini Ia yakini bisa berdampak baik untuk penanganan banjir di Pekanbaru.
"Setelah lelang otomatis mereka nanti akan bekerja. Tentu mereka bekerja dengan tim ahli yang kita inginkan. Harapan kita dengan adanya Masterplan ini masalah banjir maupun bagaimana penanganannya ke depan sudah bisa diberikan solusi," jelasnya.
Lanjutnya, PUPR sebagai instansi teknis tinggal mengeksekusi hal-hal yang ada di dalam Masterplan. Artinya, Pemerintah Kota (Pemko) melalui instansi teknis seperti PUPR bekerja sudah ada pedoman untuk melakukan tindakan-tindakan dalam hal mencegah banjir yang ada di Kota Pekanbaru.
"InsyaAllah selesai. Hari kerja lebih kurang hanya empat bulan. Titik seluruh Kota Pekanbaru akan digambarkan, bagaimana potensi banjir dan bagaimana mengatasi, serta solusinya," jelasnya.
Indra menyebut, ada 39 titik banjir yang menjadi fokus di Kota Pekanbaru. 30 persen di antaranya, kata dia, sudah diselesaikan pada tahun lalu.
"Terutama yang kita inventarisir kan ada 39 titik banjir. Itu nanti menjadi fokus, karena tahun kemarin sudah kita selesaikan 30 persen. Kemudian tahun ini kita coba selesaikan 30 persen lagi. Tahun depan kita sempurnakan," tutupnya