Royalti Batu Bara Kuansing Naik Rp 4 Miliar Pada 2019

Tambang-batu-bara.jpg
(Riau Online)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Dari iuran produksi atau royalti sektor tambang batu bara untuk Kabupaten Kuansing mengalami kenaikan sebesar Rp 4 Miliar pada 2019 lalu.

Pada tahun 2019 lalu dari iuran royalti dari sektor tambang batu bara yang diterima Kuansing sebesar Rp 6.503.127.400 dan iuran tetap sebesar Rp 701. 339.800.

"Naik Rp 4 miliar tahun ini dari tahun 2018 lalu," ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kuansing, Jafrinaldi, Jumat, 29 Mei 2020.

Jafrinaldi mengatakan, iuran royalti dari sektor batu bara ini biasanya masuk per triwulan. Untuk triwulan pertama tahun 2020 sudah masuk sebesar Rp 598.194.200 dan iuran tetap sebesar Rp 35.893.600.



"Tahun lalu itu naik Rp 4 miliar, tahun ini baru triwulan pertama yang masuk," kata mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kuansing ini.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau menyebut di Kuansing terdapat sekitar enam perusahaan tambang batu bara yang masih aktif Izin Usaha Pertambangan (IUP)-nya.

Namun dari enam perusahaan tambang batu bara tersebut hanya dua yang masih beroperasi yakni PT Quasar Inti Nusantara (QIN) di Kecamatan Pucuk Rantau dan PT Manunggal Inti Artamas (MIA) beroperasi di Desa Petai, Kecamatan Singingi Hilir.

"Perusahaan ini beroperasi karena ada izin. Untuk PT QIN itu sudah mengantongi clean and clear (CnC)," kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau, Indra Agus melalui pesan Whatshapp, Kamis, 28 Mei 2020.

Mantan Kepala Bappeda Litbang Kuansing ini mengatakan, untuk PT QIN sudah berlinsensi CnC sampai ke pusat. Sementara untuk jumlah tambang batu bara di Kuansing, dikatakan Indra, lumayan banyak tapi yang beroperasi hanya dua yakni PT QIN dan PT MIA.

"Yang lain belum beroperasi, tapi izin mereka hidup," ujar Indra Agus.

Indra menyebut ada sekitar enam perusahaan tambang bara di Kuansing izinnya masih hidup. "Ada enam mungkin tapi kurang ingat. Di Kecamatan Cerenti itu ada sekitar 2 atau 3 perusahaan," katanya.