Laporan: ROBI SUSANTO
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Satu minggu jelang memasuki lebaran harga karet di Kabupaten Kuansing, Riau mengalami kenaikan. Harga karet naik Rp 50 per kilogram menjadi Rp 6.410 per kilogram
"Kalau dibanding minggu lalu harga naik Rp 50 per kilogram," ujar Ketua Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (Kuansing), Sepriadi, Rabu lalu, 20 Mei 2020.
Naiknya harga karet tersebut berdasarkan hasil lelang bahan olahan (bokar) Apkarkusi pada Minggu, 17 Mei 2020, harga karet terjual Rp 6.410 per kilogram. Pemenang dalam lelang tersebut adalah PT Wipolimex.
"Laporan produksi sementara kurang dari 48 ton minggu ini," ujar Sepriadi.
Menurut Sepriadi, naiknya harga karet minggu ini kemungkinan karena tingginya kebutuhan pabrik. Namun kenaikan tersebut masih sangat rendah dan masih jauh dari harapan petani karet di Kuansing. "Naiknya masih rendah, belum sesuai keinginan petani karet kita," katanya.
Sepriadi mengungkapkan, kalau harga karet ini mulai anjlok sejak masuknya wabah virus corona masuk ke Indonesia. Mulai anjlok pada 30 Maret lalu, harga karet turun hanya berkisar Rp 7.800 per kilogram.
"Sebelum itu masih berkisar Rp 8.300 per kg, dan habis itu langsung turun," katanya.
Dan sekarang berdasarkan hasil lelang bokar terakhir kemarin harga karet hanya berkisar Rp 6.410 per kg. "Harga Rp 6 ribuan per kg itu sejak awal Mei kemarin," keluhnya.
Menurunya, anjloknya harga karet memang salah satu penyebabnya imbas corona. Dimana pabrik karet sekarang tidak bisa melakukan ekspor keluar negeri.
"Sebelum muncul corona ini harga karet dunia itu masih 1,3 dolar per kg. Kalau sekarang terakhir kemarin harga karet dunia 1,0 dolar per kg," katanya.
Dia mengakui, naiknya nilai tukar dolar juga sangat mempengaruhi harga karet dunia. "Kemarin terbantu berkat harga dolar naik, harga karet dunia juga naik. Kalau sekarang harga karet kembali anljok," pungkasnya.