Kisruh DPRD Pekanbaru, Wan Abubakar Duga Ada Intervensi dari Wali Kota

Mantan-Gubernur-Riau-Wan-Abubakar.jpg
(FACEBOOK/WAN ABUBAKAR)

RIAU ONLINE, PEKANBARU -Tokoh Masyarakat Riau, Wan Abubakar mengaku tak habis pikir dengan sikap DPRD dan Walikota Pekanbaru yang bukannya memikirkan masalah covid-19, malah membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

 

"Tapi justru lain pula yang dibicarakannya, ini walikotanya bagaimana menyikapinya?" kata Mantan Gubernur Riau ini, Rabu, 20 Mei 2020.

 

Wan menilai ada nuansa politik dibalik drama antara internal DPRD dan Walikota ini, sehingga muncul wacana untuk menjatuhkan Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani bahkan memakai cara brutal seperti ini.

 

Cara mosi tak percaya yang dilakukan mereka ini sangat tak elok karena DPRD merupakan lembaga terhormat.

 



Wan tak menampik adanya dugaan campur tangan Wali Kota dalam drama ini, mungkin saja karena selama ini hubungan antara Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani dan Walikota Pekanbaru Firdaus tak berjalan dengan baik.

 

"Dalam politik hal seperti ini biasa terjadi," tuturnya.

 

Apalagi, dalam rapat ini menantu Walikota Pekanbaru Firdaus, Ginda Burnama menandatangani surat undangan rapat, padahal waktu itu Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani sedang berada di Pekanbaru.

 

"Ini tak etis juga, menantu walikota ini nampak betul bermain disini," tegas Wan.

 

Terkait Firdaus yang tak hadir dalam beberapa kali undangan rapat membahas Covid-19, namun hadir dalam rapat RPJMD juga sangat disayangkan oleh Wan Abubakar. 

 

Alasan jadwal bentrok, menurut Wan adalah alasan yang klasik. Sebab, bagaimanapun juga eksekutif harus bisa menghargai setiap undangan dari legislatif. 

 

Lebih jauh, Wan berharap DPRD bisa kembali ke fungsi awalnya, yakni sebagai corong penyampaian aspirasi, menjalankan tupoksinya, bermusyawarah mufakat, bukannya main sendiri-sendiri.