Gede Pasek Suardika: Hanura Gagal di Liga I, Tapi Juara di Liga II/Sekjend DPP Hanura, Gede Pasek Suardika mukul gong tanda pembukaan Musda/Riau Online
(Riau Online)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Jenderal DPP Hanura, Gede Pasek Suardika, memberikan semangat kepada kader Hanura yang ada di Riau dalam Musyawarah Daerah III Hanura Riau, Sabtu, 7 Maret 2020.
Dikatakan Gede, Hanura tidak lolos Parliamant Thereshold (PT) di Pemilu 2019 yang berdampak pada tidak ada perwakilan Hanura di DPR RI, kondisi ini disebut Gede sebagai titik terendah Hanura.
Gede tak memungkiri, beberapa pihak memprediksi Hanura sudah 'end', namun jika di refleksikan maka Hanura masih lebih baik daripada partai yang tidak lolos PT.
"Kalau dibawa ke sepakbola, kita kalah di liga I, tapi kita menang di liga II," katanya, Sabtu, 7 Maret 2020.
"Saya sengaja pakai analogi sepakbola karena Plt Ketua DPD Hanura Riau pak Anto Rachman ini tokoh sepakbola di Riau," tambahnya sambil melirik Arsadianto Rachman.
Menang di liga II, diklaimnya bukan tanpa alasan, sebab jika dibandingkan dengan partai yang senasib, jumlah perolehan kursi parlemen daerah Hanura jauh dari partai lainnya.
"Partai terakhir yang lolos PT adalah PPP, perolehan kursi daerah mereka 900an, tapi kita mencapai 807 kursi. Kalau dibanding partai yang tak lolos lainnya, kita unggul berlipat-lipat," tegasnya.
Gede melanjutkan, dibandingkan partai-partai yang ada di Indonesia, Hanura adalah partai tercepat yang berbenah dengan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) dan Musda di tingkat daerah.
"Yang lain belum, yang lain masih sibuk ngurus pilkada. Nah ini yang harus kita maksimalkan dengan sebaik-baik nya, jangan habiskan energi ke dalam. Konsolidasi dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai konflik internal," tuturnya
Adapun tema Musda kali ini ialah "From Zero to Hero", yang artinya Hanura akan mulai bergerak dari titik terendah sekarang menuju kontestasi Pemilu 2024.
"Leicester City aja bisa tiba-tiba jadi juara liga setelah mengganti manajemen dan mendatangkan pemain baru," sambungnya.
Liga pemilu 2024, lanjutnya, tidak ada yang tahu siapa pemenangnya, sebab dalam sejarah Pemilu sejak era reformasi pemenang Pemilu selalu berganti-ganti. Artinya, tidak mudah untuk menang di pemilu Indonesia.
"Untuk itu, lakukan dengan baik, kalau ini (Musda) berjalan dengan mulus, ini kesempatan kits merekrut orang baru yang segar ke dalam kepengurusan. Habis konsolidasi jangan banyak yang keluar, tapi harus lebih banyak yang datang ke partai kita," tutupnya.
Sementara itu, Plt Ketua DPD Hanura Riau, Arsadianto Rachman mengatakan, Musda di Riau adalah Musda yang terbanyak disaksikan oleh pengurus DPP, sehingga DPD Riau harus menyajikan musyawarah yang sebaik-baiknya.
"Saya ingatkan pada peserta, konsolidasi setelah Musda harus dijalankan sampai tingkat ranting, saya titip pada ketua terpilih nanti, bagi ketua DPC yang tidak memiliki anggota DPRD tolong dievaluasi kembali," katanya
"Ini yang layak kita sampaikan, musda harus sukses, aman dan terkendali, penuh musyawarah mufakat. Sehingga DPP juga bisa pulang dengan tenang tanpa ada masalah berarti," ulasnya.
Pembukaan Musda III sendiri ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali oleh Sekjend DPP Hanura, Gede Pasek Suardika.