RIAU ONLINE, PEKANBARU - Politisi senior Golkar, Erizal Muluk berharap Gubernur Riau Syamsuar bisa menggantikan posisi Arsyadjuliandi Rachman sebagai Ketua DPD I Golkar Riau pada Musda Golkar Riau tanggal 1-2 Maret mendatang.
Sebab, menurut mantan Anggota DPRD Riau ini, Andi Rahman terbukti gagal dalam memimpin Golkar lima tahun belakangan ini.
"Saya terus terang saja, zaman Andi Rachman partai Golkar kurang berhasil. Pertama, dia gagal jadi Gubernur, padahal saat itu dia incumbent dan ketua Golkar di Riau, suara Golkar dimana-mana turun, dan itu fakta," kata Erizal, Kamis, 27 Februari 2020.
Syamsuar, jelas Erizal, merupakan kader Golkar yang berpengalaman dalam memimpin partai, itu bisa dilihat dari hasil kerjanya sebagai Ketua DPD II Golkar Siak.
Militansi Syamsuar, dinilai Erizal layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi ketua Golkar Riau yang saat ini mengalami trend penurunan.
Apalagi, Syamsuar merupakan Gubernur Riau dan lazimnya Golkar memang dipimpin kepala daerah.
"Dan dimana-mana Golkar lazimnya memilih figur penguasa saat ini," katanya.
Soal Syamsuar dicoret dari Golkar karena menjadi kader PAN lantaran tidak dapat rekomendasi Golkar untuk maju Pilgub Riau 2018 lalu, mantan anggota DPRD Riau ini menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan fenomena biasa dalam politik.
"Politik ini dinamis, tidak statis. Syamsuar tidak diberikan rekomendasi Golkar untuk maju ketika itu karena DPP memberi rekomendasi untuk satu calon, sehingga berpihaklah DPP pada Andi Rachman kerena dia incumbent dan juga ketua DPD Golkar Riau, "terangnya.
Syamsuar sendiri, lanjut Erizal, saat itu tidak dilarang maju ke Pilgubri oleh Golkar sehingga dia mencari perahu sendiri dan akhirnya dapat perahu dari PAN, PKS dan Nasdem.
"Jadi untuk saat ini tak salah Syamsuar mengambil Golkar kembali. Soal komitmen dengan PAN itu biasa dalam politik, "paparnya.
Soal Syamsuar yang dikait-kaitkan dengan istilah kutu loncat, mantan Wakil Walikota Pekanbaru ini menepis, menurutnya Syamsuar merupakan kader murni Golkar sejak dari dulunya.
"Saya dan pak Syamsuar lahir dari Golkar, saya dulu ketua DPD Golkar Pekanbaru, beliau ketua DPD Golkar Siak, kapan pak Syamsuar menjadi pengurus PAN?," pungkasnya.
Terkait syarat dukungan 30 persen dari pemilik suara sebagai modal awal maju sebagai Ketua, menurut Erizal tergantung lobby-lobby politik Syamsuar dan itu tak akan sulit bagi Syamsuar.
"Menurut saya gampang 30 persen diraih pak Syamsuar, dan saya yakin Siak, Pelalawan, dukung beliau ditambah Meranti dan Bengkalis selesai," tutupnya.