Riau Belum Merdeka! Masih Ada Warga Hidup Dalam Gelap

Mati-lampu.jpg
(ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komisi IV DPRD Riau membidangi Energi mengaku prihatin dengan fatka masih adanya masyarakat Riau yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN.

 

Ketua Komisi IV, Parisman Ikhwan mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan masih ada masyarakat hidup dalam kondisi 'gelap' di provinsi Riau yang sudah berusia 62 tahun ini.

 

"Seharusnya pada masa sekarang ini sudah teraliri semua, kita sudah pernah bicarakan ini dengan PLN dan mereka memang mengakui ada desa yang belum teraliri listrik," kata Politisi Golkar ini, Rabu 26 Februari 2020.

 

Dengan kondisi seperti ini, Parisman menilai kemerdekaan belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat Riau dan sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhi hak penerangan tersebut.

 

"Riau berarti belum merdeka, sangat kita sayangkan itu," tambahnya.

 



Adapun dari pertemuan dengan Dinas ESDM dan PLN beberapa waktu lalu, menurut Parisman kondisi seperti ini disebabkan oleh kurang lengkapnya data administrasi kependudukan.

 

Pasalnya, di daerah perdusunan yang jauh dari kantor desa masih banyak masyarakat yang belum terdaftar secara administrasi kependudukan.

 

"Sehingga permohonan untuk memasukkan listrik ini agak susah, kalau PLN pasti sudah siap mengaliri semuanya, tapi administrasinya yang harus dipenuhi. Itu yang belum terlengkapi," jelasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, Ironis, Provinsi Riau yang dikenal sebagai negeri yang kaya akan minyak bumi dan kebun sawitnya ternyata masih banyak warganya yang tinggal tanpa ada penerangan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). 

 

Tidak tangung-tanggung, berdasarkan data yang tercatat di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau, masih ada 154.887 Kepala Keluarga (KK) di Provinsi Riau belum bisa menikmati listrik dari PLN.

 

Ribuan warga tersebut pada umumnya tinggal di pelosok desa, sehingga belum bisa dijangkau oleh jaringan listrik milik negara. Mereka pun mengandalkan pembangkit listrik seadanya dari rumah masing-masing.

 

Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Riau, Indra Agus, Senin 10 Februari mengatakan, belum terpenuhinya kebutuhan listrik di desa-desa tersebut terjadi karena adanya sejumlah kendala. 

 

Diantaranya adalah akses yang terbatas untuk mengalirkan listrik ke desa-desa terpencil dan daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau.

 

"Terkendalanya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, disebabkan pembangunan jaringan listrik yang melintasi wilayah usaha lainnya baik pertambangan, perkebunan dan kehutanan," kata Indra.