Laporan: AULIA RONI TUAH
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jenazah Syamsul Bahri, pengusaha tepung bakso yang ditemukan di Jalan Lintas Petapahan-Simpang TB KM 89, Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Senin siang, (24/2) pukul 14.00 WIB, langsung dibawa pihak keluarga ke rumah duka.
Pihak keluarga membawa jenazah Syamsul Bahri, Senin malam, pukul 22.05 WIB, ke rumah duka di Jalan Uka, Tampan, untuk langsung dimakamkan usai dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Pekanbaru.
"Benar (jenazah Syamsul Bahri). Tadi sore (Senin sore) sebelum Salat Ashar dapat kabar dari abang ipar, ada penemuan mayat," ungkap sang istri, Elsa Mega Firman.
Ketika itu, abang iparnya meminta Elsa untuk lihat dan foto jenazah ditemukan yang dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau. Karena kondisi sudah membengkak, ia tak lagi bisa mengenali secara pasti.
Namun, setelah melihat dari dekat gigi Syamsul Bahri, kemudian melihat bekas operasi di tubuh suaminya, serta pakaian dalam digunakan, barulah Elsa memastikan korban adalah suaminya.
"Setelah melihat giginya, melihat bekas operasinya, sama pakaian dalam (itu benar Syamsul Bahri). Rencananya malam ini dimakamkan, dekat rumah di Jalan Uka," ungkap Elsa.
Sementara itu, Kasubbid Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan, jenazah Syamsul Bahri sudah dilakukan otopsi sejak Senin sore, pukul 17.30 WIB, atas permintaan Polres Kampar.
Dari otopsi dilakukan, tuturnya, proses pertama itu adalah identifikasi. Jadi ada beberapa item dapat diyakini Tim Dokkes, seperti dari data propertis ditemukan kesesuaian pakaian saat pemeriksaan dengan korban saat masih hidup.
"Kedua, dari data medis, informasi dari keluarga, ada bekas luka operasi di bagian tubuhnya, saya tidak perlu bilang di bagian mananya, dan itu ada kekesuaian dengan korban," ungkap Kompol Supriyanto.
Selain itu, tuturnya, ketiga adalah gigi korban. Di dalam foto dengan gigi korban tidak bertentangan. Jadi berdasarkan bukti ilmiah ditemukan, Tim Dokkes meyakini korban teridentifikasi sebagai Syamsul Bahri, berusia 38 tahun, beralamat di Kelurahan Air Putih, Tampan, Pekanbaru.
Saat ditanyakan, apakah itu terkait warga yang hilang, Kompol Supriyanto mempersilakan menyimpulkan sendiri. Ia mengatakan, perkiraan kematian kurang lebih dua hingga lima hari.
"Tim Dokkes yang jelas itu data kami temukan. Saya tidak bisa berbicara banyak, kami perlu sampaikan korban tersebut meninggal, terkait suatu perkara pidana," jelasnya.