FORUM Grup Diskusi (FGD) digelar DPRD Bengkalis dengan agenda Perencanaan Berbasis e-Planing dan Mekanisme Pokok-pokok Pikiran DPRD Kabupaten Bengkalis dilaksanakan di Batam.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
Laporan: ANDRIAS
RIAU ONLINE, BENGKALIS - Sejak diberitakan, Forum Grup Diskusi (FGD) Perencanaan Berbasis e-Planing dan Mekanisme Pokok-pokok Pikiran DPRD Kabupaten Bengkalis dilaksanakan di Batam lalu jadi viral dan mendapat mendapat kecaman dari masyarakat Bengkalis.
Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bengkalis, Rinto mengatakan, kegiatan dihadiri hampir 80 persen Anggota DPRD Bengkalis, termasuk dua unsur Pimpinan DPRD. Di antaranya, Ketua DPRD Khairil Umam dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Wakil Ketua DPRD dari Partai Golkar, Syahrial.
Ketua DPRD Khairul Umam dikonfirmasi RIAUONLINE.CO.ID tidak menampik ia turut mengikuti kegiatan Bappeda dilakukan di Batam.
"Anggota DPRD memang mempunyai agenda studi banding ke Batam. Ttentunya hal tersebut sudah dibahas melalui Banmus sebelumnya. Tapi dikarenakan ada usulan dari TAPD mengadakan kegiatan FGD, maka mereka mengusulkan agar kegiatan tersebut dilakukan bersamaan," kata Khairul Umam, Jumat, 13 Desember 2019.
Terkait adanya kritikan dari masyarakat menyayangkan kegiatan tersebut dilakukan di luar Riau. Padahal, acara tersebut bisa saja dilaksanakan di beberapa kecamatan di Bengkalis atau Pekanbaru, Riau.
"Ya, gitu aja ya. Memang kegiatan tersebut diagendakan ke sana (Batam)," singkat Khairul Umam.
Sementara itu, mantan aktivis mahasiswa Bengkalis, Andika Sakai sangat menyayangkan FGD dilakukan di luar Riau. Seharusnya, pelaksanaanya di Bengkalis. Paling tidak bisa dilaksanakan di Pekanbaru.
Kader HMI Pekanbaru ini menegaskan, kegiatan dilaksanakan di Batam, dinilai tidak ada efek nyatanya ke warga Bengkalis.
"Tidak hanya cukup direses saja, alangkah baiknya lakukan kegiatan sifatnya memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan buat kegiatan lebih nyata. Bukan hanya sekedar retorika saja," saran Andika Sakai.