Mahasiswa Sedih UAS Tinggalkan UIN Suska

uas-dan-mahasiswa.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE PEKANBARU - Mantan mahasiswa Ustadz Abdul Somad (UAS), Muhammad Rahyuna Indra mengaku sedih mendengar kabar mundurnya ustadz kondang tersebut dari Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai dosen di UIN Suska Riau.

Kepada Riau Online, Indra mengaku memang pernah sekali belajar dengan UAS yakni di semester 8 lalu, menurutnya kerugian besar bagi UIN Suska jika ditinggalkan oleh dosen lulusan Universitas Al Azhar tersebut.

Meski hanya belajar dengan UAS selama satu semester, namun Indra merasa sangat bangga sebab bisa diajar langsung oleh ulama yang memiliki jutaan massa ini.

Disinggung mengenai sosok UAS yang selama ini dikenal humoris dan kerap melayangkan candaan dalam setiap tausiyahnya, Indra mengungkapkan metode mengajar UAS di kelas sangat berbeda.

"Beliau tidak pernah bercanda di dalam kelas. Berbeda dengan ceramahnya di luar, beliau sangat disiplin dan tegas," kata mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir ini, Rabu, 16 Oktober 2019.

Bahkan, pernah dulu sekali ada mahasiswa yang terlambat padahal ia harus memberikan presentasi makalah di dalam kelas. UAS terpaksa menunggu di dalam kelas.


Lalu, saat mahasiswa tersebut datang UAS marah dalam artian menasehati semua mahasiswa agar tidak mengulangi kejadian hari itu, sebab UAS sendiri sudah mencontohkan displin.

Sehingga, sudah selayaknya mahasiswa yang diajarnya juga harus menerapkan sikap disiplin di dalam kelas.

"Walaupun sibuk dengan jadwal ceramahnya di berbagai penjuru daerah, dia selalu tepat waktu kalau ada kelas. Baik sebelum atau sesudah terkenal. Saya sudah tanya juga ke semua teman-teman yang pernah ke belajar sama beliau," jelasnya.

Diakuinya, pasca terkenalnya UAS dalam memberikan ceramah, fakultas Ushuluddin UIN Suska yang semula kurang diminati mengalami peningkatan jumlah mahasiswa.

"Dulu angkatan kami cuma tiga kelas sekarang sudah lima atau enam kelas. Bahkan, ada kelas yang masuk sangat pagi sekali karena keterbatasan kelas. Kami kan masih gabung dengan Fakultas Peternakan," tambahnya.

Selama satu semester belajar dengan UAS, Indra sangat mengingat pesan-pesan yang disampaikan UAS, terutama bagi mahasiswa yang merantau dan jauh dari orang tua.

"Beliau itu selalu mengingatkan kita untuk belajar serius dan tidak menyepelekan ilmu dari dosen, di setiap kelas beliau selalu mengingatkan kami agar ingat pada orang tua di kampung," tuturnya.

Menariknya, saat masih belajar dengan UAS dulu, Indra kerap ditanya oleh teman-temannya dari Fakuktas lain mengenai jadwal belajarnya dengan UAS.

"Banyak yang nanya kapan belajar dengan UAS, Karena mereka mau foto sama UAS. Makanya kalau ditanya pernah belajar dengan UAS atau tidak, saya merasa sangat bangga karena pernah belajar sama beliau," tutupnya.