RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pertarungan perebutan pimpinan Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Riau diwarnai aroma Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, dibantah oleh Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Asri Auzar.
Tiga partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gerindra, PAN dan PKS sama sekali tak mendapat jatah kursi Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris pada lima komisi di DPRD Riau.
Sedangkan Demokrat, malah mendapat Sekretaris Komisi III dipercayakan ke Eva Yuliana Jeffry Noer, dan Ketua Komisi V diduduki Sekretaris DPD Demokrat Riau, Edy Moh Yatim.
"Tidak ada dualisme. Tidak ada yang terpecah. Sekarang ini biasa dalam politik, kami tetap berteman semuanya, tidak ada perkelahian," ujar Asri Auzar, Minggu, 13 Oktober 2019.
Menurut politisi Demokrat ini, masalah terjadi di DPRD Riau ini akan selesai jika semua pihak bisa bertemu dalam satu meja dan bersama-sama memikirkan nasib Riau kedepannya.
"Di tingkat pusat juga begitu, mereka sudah bersatukan? Kami ini disumpah memajukan dapil kami masing-masing," kata legislator dapil Rohil ini.
Asri optimis, delapan fraksi DPRD Riau bisa bersatu kembali tanpa ada perbedaan seperti terjadi saat ini. Sebab, DPRD Riau memiliki tiga tugas pokok harus dikerjakan.
Sehingga, menurut Asri, perbedaan pendapat seperti ini jangan sampai berlarut-larut hingga mengorbankan tugas pokok 65 anggota DPRD Riau.
"Apapun yang terjadi, kami tetap anggota DPRD yang inti kerja kami adalah bagaimana membantu Riau jauh lebih baik. Bekerja sama dengan Pemprov, membust Perda, mengontrol pembangunan, dan menyusun anggaran," jelasnya.
"Tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan, selagi masih bisa duduk bersama, ayo duduklah bersama. Persoalan seberat apapun pasti bisa diselesaikan dengan baik," tutupnya.