Nasir dan Rahul, Ayah Anak dari Klan Nazaruddin Melangkah ke Senayan

M-Nasir.jpg
(Azhar)

Laporan: TIM RIAUONLINE

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Provinsi Riau tampaknya masih daerah nyaman bagi keluarga klan Nazaruddin di politik. Sejak 2009 silam, dari keluarga mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat tersebut, ada wakil keluarga sebagai wakil rakyat. 

Pada Pemilu 2009, ada kakak kandungnya, Rita Zahara maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) Indragiri Hilir melaju menggunakan Partai Demokrat. Kemudian, untuk DPR RI, ada abang Nazaruddin, adik laki-lakinya Muhammad Nasir. 

Hal serupa juga terulang kembali di Pemilu 2014. Malah lebih meningkat dibandingkan Pemilu sebelumnya. Rita Zahara wakil rakyat Riau dari Dapil Riau 1 dengan loncat partai ke Gerindra. Sedangkan adiknya, Nasir, tetap di Demokrat dan kembali melangkah ke Senayan. 

Hal serupa juga terjadi di Pemilu 2019 ini. Bedanya, Rita Zahara tak lagi ke Senayan, ia kalah dari keponakannya sendiri, Muhammad Rahul.

Laki-laki berusia 23 tahun tersebut merupakan anak kandung, anak pertama dari Muhammad Nasir. Uniknya, Rita pindah ke Nasdem dan posisinya digantikan keponakannya sendiri di Senayan, Rahul dari Dapil Riau 1. 

Kedua ayah anak itu direncanakan akan dilantik 1 Oktober 2019 mendatang bersama dengan ratusan anggota DPR RI seluruh Indonesia.

Selain keduanya, anggota DPR RI dari Riau juga ada wajah-wajah lama, mantan Bupati dan Gubernur serta anggota DPRD Riau. Berdasarkan data dimiliki Selasar Riau, nama-nama melaju ke Senayan mewakili Riau dinominasi petahanan sebanyak 7 orang, bahkan ada sudah bertahun-tahun menjadi anggota DPR RI.

Ketujuh anggota DPR RI petahanan tersebut Jon Erizal, Marsiaman Saragih, Effendy Sianipar, M Nasir, Idris Laena, Chairul Anwar dan Nurzahedy.



Berikut profil singkat anggota DPR RI dari Riau Periode 2019-2024:

Dapil Riau 1
(Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti, Rohil, dan Rohul)

Jon Erizal (Partai Amanat Nasional)
Mantan calon Gubernur Riau di Pilgubri 2013 ini merupakan caleg dengan perolehan suara tertinggi di dapil Riau 1, 78.848 suara. Laki-laki kerap disapa JE ini sebelumnya juga merupakan anggota DPR RI dari dapil sama Periode 2014-2019 lalu.

Achmad (Partai Demokrat)
Mantan Bupati Rokan Hulu dua periode ini melanjutkan karir politiknya di legislatif, pasca gagal di Pilgub 2013, nafsu politiknya melaju di Pilgubri 2018 lalu ternyata tidak didukung partainya. Achmad meraih suara 77.324 dan mengungguli petahana Sayed Abubakar Assegaf, dengan memaksimalkan suara di Rokan Hulu ia kantongi lebih dari 50 ribu suara.

Effendi Sianipar (PDIP)
Meski dapat nomor urut 2, Effendi Sianipar membuktikan taringnya di Pileg 2019. Caleg petahana ini bahkan meninggalkan jauh caleg internalnya, seperti Ketua PW NU Riau, Rusli Ahmad, dan mantan anggota DPR RI Ian Siagian. Effendi meraup suara 75.828.

Chairul Anwar (Partai Keadilan Sejahtera)
Inilah anggota DPR RI dari Riau yang paling lama menjabat dari partai mengklaim sebagai partai dakwah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Chairul awalnya meniti karir politik di Sumatera Utara, dan gagal, kemudian beralih ke Riau, lalu sukses.
Posisinya di parlemen mewakili Riau masih sangat kuat, pasalnya sejak tahun 2004 lalu. Pada Pileg 2019 lalu, Chairul Anwar meraih suara 75.348.

Muhammad Rahul (Gerindra)
Melajunya Rahul ke Senayan mungkin menjadi tanda tanya besar bagi sebagian masyarakat. Pasalnya Rahul masih sangat muda, namun ia mengungguli politisi sekelas Miftah N Sabri.
Sebagian pihak menduga finansial menjadi penyokong kemenangan Rahul. Putra M Nasir dan keponakan M Nazaruddin ini meraih suara 58.565, unggul 2.000 suara dari Jubir Prabowo-Sandi, Miftah Sabri.

Syamsurizal (PPP)
Mantan Bupati Bengkalis dua periode ini berhasil menyenangkan hati partai PPP. Sebab, pada tahun 2014 lalu partai berlambang Kakbah ini tidak mengirim kadernya ke Senayan dari Riau. Syamsurizal meraih suara 42.743.

Arsyadjuliandi Rachman (Golkar)
Karir politik Mantan Gubernur Riau ini ternyata masih belum berakhir meski dikalahkan oleh Syamsuar di Pilgubri 2018. Politisi yang kerap disapa Andi Rachman ini melaju ke DPR RI dengan membawa suara 42.743. Pada Pemilu 2009, Andi Rachman, sapaannya, juga pernah menghuni DPR RI dan duduk di Komisi VII bersama dengan Alm Sutan Batugana.

Dapil Riau 2
(Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kuantan Singingi)

Nurzahedy (Gerindra)
Ketua DPD Gerindra Riau ini sukses melanjutkan periode keduanya dengan meraup suara 57.338, kesuksesannya ini diikuti dengan kemenangan anaknya Muhammad Aulia dan adiknya Nurzafri di DPRD Riau. Sebelumnya, ia juga merupakan anggota DPR RI periode 2014-2019 dari partai dikomandoi Prabowo Subianto ini.

Idris Laena (Golkar)
Ketua TKD Jokowi-Amin di Riau ini kembali melaju ke Senayan untuk kesekian kalinya. Pileg 2019 ini merupakan Pemilu yang kelima kalinya diikuti Idris. Tahun 2004 lalu ia kalah oleh Saleh Djasit, namun pada tahun 2008 ia menjadi PAW Saleh Djasit. Barulah pada Pemilu 2009 ia menang beruntun. Idris berhasil meraup suara 56.730 di Pileg 2019 ini.

Muhammad Nasir (Demokrat)
Abang dari terpidana kasus korupsi Muhammad Nazaruddin ini kembali melaju ke DPR RI, kalau sebelumnya ada kakaknya Rita Zahara, menemaninya di DPR RI, sekarang ia ditemani anak kandungnya, M Rahul dari Partai Gerindra. Nasir meraup suara 42.334.

Marsiaman Saragih (PDIP)
Untuk keduakalinya Marsiaman kembali memperkuat PDIP di tingkat parlemen setelah memenangi Pileg 2014 lalu. Sebelum menjadi legislator, Marsiaman merupakan HRD PT Astra Honda Motor dari tahun 1983-2007. Jiwa nasionalismenya sudah ia asah sejak masih menjadi kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Ia meraih suara 39.260 di pileg 2019.

Syahrul Aidi Ma'azat (PKS)
Kakak leting Ustadz Abdul Somad semasa kuliah di Al Azhar ini cukup terkenal di kalangan kaum agamis di Kampar. Pasalnya ia merupakan pendakwah dan anggota DPRD Kampar dua periode sebelum memutuskan naik level ke DPR RI dan berhasil memperkuat PKS di parlemen. Ia meraih suara 68.920.

Abdul Wahid (PKB)
Ketua DPW PKB Riau ini sukses menggeser Mafirion dari kursi DPR RI Dapil Riau 2. Mafirion sendiri merupakan PAW dari Muhammad Lukman Eddy yang mengundurkan diri dari DPR RI karena melaju ke Pilgubri Riau 2018. Sebelumnya, Wahid merupakan anggota DPRD Riau dua periode dari dapil Indragiri Hilir. Wahid meraih suara 55.770.