LAM Riau Apresiasi Keinginan Kapolda Riau Terapkan Kesantunan Melayu di Kepolisian

Ketua-Dewan-Pimpinan-Harian-DPH-LAM-Riau-Datuk-Sri-Syahril-Abubakar.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Keinginan Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menerapkan konsep kesantunan budaya Melayu di Polda serta seluruh Polresta dan Polres di Bumi Lancang Kuning, disambut dengan sangat antusias dan apresiasi oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).

Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM Riau, Datuk Syahril Abubakar, Jumat, 4 Oktober 2019, mengatakan, langkah Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya, sangat pantas dicontoh dan diterapkan tak hanya di lembaga Kepolisian saja, melainkan lembaga lainnya dalam menjalankan tugas di Provinsi Riau.

"Kita sambut positif itikad baik dari Bapak Kapolda Riau yang baru. Kita akan merespon kearifan lokal, kesantunan, dan value atau nilai Kemelayuan di Riau. Kita akan bicara lebih dalam dengan beliau," kata Datuk Syahril Abubkara.

Irjen Pol Agung resmi memimpin Polda Riau setelah menjalani serangkaian upacara pisah sambut, termasuk tepuk tepung tawar di Mako Brimob Polda Riau, Kamis, 3 Oktober 2019. Ia menggantikan posisi kapolda sebelumnya, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.

Pedang Pora

 

Dalam pernyataannya, Irjen Agung menekankan, akan menerapkan nilai-nilai kesantunan Budaya Melayu Riau kepada dirinya sendiri beserta jajarannya agar membawa berkah lebih besar bagi semuanya.

Datuk Syahril mengatakan, begitu banyak budaya Melayu Riau secara turun-temurun dijaga masyarakat Riau. Itu semua tertuang dalam Tunjuk Ajar Melayu.


Ia menjelaskan, saat ini LAM Riau tengah merencanakan bertemu langsung dengan Kapolda Riau tersebut guna samakan persepsi wujudkan hal itu. Termasuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kita akan bicara lebih dalam dengan bapak Kapolda untuk membicarakan langkah-langkah sesuai kearifan lokal, terutama dalam penanganan karhutla," ujarnya.

Masyarakat Melayu, tuturnya, memiliki kearifan lokal dalam membuka lahan secara turun-temurun. Pembukaan lahan diterapkan itu selama ini tidak pernah menimbulkan Karhutla.

Untuk itu, ia berharap langkah Kapolda Riau berniat mengadopsi budaya Melayu, sudah seharusnya dan sepantasnya didukung instansi lain sehingga provinsi kaya sumber daya alam itu bebas dari Karhutla.

Selain karhutla, Datuk Syahril juga mengatakan kejahatan lainnya di Riau, seperti narkoba selama ini penyakit akut di Bumi Melayu serta keamanan dan ketertiban masyarakat lainnya. LAM Riau, ujarnya, akan memberikan dukungan penuh untuk Agung ke depan.

Tepung Tawar Kapolda Riau

 

"Mudah-mudahan segera bisa kita laksanakan pertemuan ini untuk membawa Riau ke arah lebih baik," tuturnya.

Irjen Pol Agung sebelumnya mengatakan niatnya untuk menjadikan jajarannya sebagai polisi yang dan menyelesaikan masalah dengan santun pula.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga mengingatkan berkah besar untuk Riau bisa terwujud ketika pemerintah dan masyarakat bisa menjalin kerjasama dengan baik.

"Di mana bumi dipijak di situ kita junjung langit setinggi-tingginya. Dan di langit itu kita tahu ada banyak harus kita kerjakan. Kita lihat pertama adalah adat-istiadat harus kita hormati. Mari kita bergerak bersama-sama, kita akan arungi perahu Lancang Kuning di malam hari ini hingga sampai tujuannya," ujarnya.

Terkait dengan maraknya aksi di Riau dalam beberapa waktu terakhir, Kapolda mengaku memahaminya sebagai sesuatu yang perlu didengar.

“Mari kita pahami, kami ingin mendengar. Kami juga paham adik-adik ingin menyampaikan sesuatu,” kata Kapolda.