RIAU ONLINE, PEKANBARU - Keberangkatan Gubernur Riau, Syamsuar, menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indonesia-Thailand-Malaysia Growth Triangle (ITM-GT), 10-13 September 2019, di Krabi, Thailand, menuai polemik dan kontroversi.
Apalagi, keberangkatan tersebut terjadi saat asap tebal sedang menyelimuti beberapa kota di Riau serta jumlah titik panas mencapai ratusan titik, Rabu, 11 September 2019.
Gubernur Syamsuar, secara khusus menjelaskan kepada RIAUONLINE.CO.ID, kenapa memilih berangkat ke Thailand. Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tiga kepala negara tergabung dalam ITM-GT, Juni 2019 silam.
Menurutnya, penanganan asap di Riau sangat penting baginya, termasuk menghadiri pertemuan PTM IMT-GT di Thailand. Untuk penanganan asap serta Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), ia sudah memerintahkan Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution serta Kepala BPBD Riau, termasuk anggota Satgas, bekerja sesuai aturan dan prosedur seperti biasa.
"Keduonyo samo-samo penting. Sayo tuh, bukan jalan-jalan ke Thailand. Sayo mempresentasikan potensi-potensi dimiliki Riau untuk datang investor ke kito. Kerjasama ekonomi. Termasuk memperjuangkan harga-harga sawit, karet dan kelapa milik petani Riau, rakyat kito agar lebih baik, tinggi dibandingkan saat ini," kata Gubernur Syamsuar, Rabu, 11 September 2019.
Syamsuar menjelaskan, saat pertemuan kepala negara di Juni silam, ia sama sekali tak bisa mempromosikan Riau. Namun, dalam pertemuan PTM IMT-GT, sebagai Gubernur Riau, ia akan presentasikan itu semua esok hari, Kamis, 12 September 2019.
Momentum, tuturnya, tak datang dua kali. Selain Riau, delegasi Pulau Sumatera dipimpin langsung Gubernur Aceh, termasuk staf dan Sekda masing-masing provinsi serta Menteri Koordiator Perekonomian sebagai Ketua Tim Delegasi Indonesia.
Mantan Bupati Siak dua periode tersebut mengakui, ia tidak hadir sejak awal penyelenggaraan pertemuan tersebut, 10-13 September 2019. Untuk itu, ia sudah menugaskan staf hadir di pertemuan tersebut, sebelum ia presentasi bersama gubernur di Sumatera esok hari.
"Ini penting bagi connecting Riau. Saya presentasi Kamis, Jumat dah balek lewat Kuala Lumpur ke Riau. Saya percepat dan perpendek. Untuk penanganan asap, karhutla, Wagub kan ado. Pemerintahan itu, tak ado Gubernur, ado wagub yang jalankan," kata Syamsuar.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Karhutla Riau ini menjelaskan, pertemuan tersebut juga membawa kepentingan daerah, rakyat Riau keseluruhan. Apalagi, pertemuan tiga negara itu membahas perekonomian di kawasan ke depannya.
"Saya juga bisa menginstruksikan staf saya via media dalam waktu kapanpun, jika ada keperluan sangat mendesak," pungkasnya sambil berdoa dan berharap semoga Allah SWT menurunkan karunianya berupa hujan secara merata di semua daerah di Riau.