Dilantik, Anggota DPRD Riau dari Gerindra Ini Naik Grab Car Bersama Keluarga

Suhaidi-dan-Keluarga.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ada pemandangan unik dan tak lazim saat Anggota DPRD Riau Periode 2019-2024 dari Partai Gerindra, Suhaidi, istri dan ketiga anaknya tiba di Gedung DPRD Riau, Jalan Sudirman, Jumat, 6 September 2019.

Jika anggota lainnya datang menaiki mobil pribadi bermerek pabrikan Jepang, Jerman, bahkan Amerika Serikat, dengan harga ratusan juta bahkan mencapai milian Rupiah, maka Ustad Suhaidi dan keluarganya malah naik taksi online, Grab Car, dari rumahnya di Jalan Sekuntum, Delima, Tampan, Pekanbaru. 

Secara khusus kepada RIAUONLINE.CO.ID, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indragiri Hilir (Inhil) tersebut menceritakan pagi-pagi sudah harus berangkat pagi-pagi ke DPRD Riau dari rumahnya di Jalan Sekuntum, Kelurahan Delima, Tampan, cukup jauh dari kantor DPRD Riau.

"Iya, jadi. Saya berangkat jam 07.40 WIB dari rumah, sampai ke kantor (DPRD Riau) pukul 08.10 WIB," kata Suhaidi.

Bagi keluarga, menurut Suhaidi, bukan masalah jika harus hidup sederhana, seperti sekarang ini, naik mobil gunakan taksi online. Karena selama ini kehidupan mereka sudah cukup sederhana di kampung, Inhil.

Bukti Pesan Grab Car

BUKTI transaksi Suhaidi memesan Grab Car dari rumah menuju Gedung DPRD Riau, Jalan Sudirman, pulang pergi, Jumat, 6 September 2019. 



Uniknya, meski sudah menjadi anggota DPRD Riau, Suhaidi masih mencari celah mendapatkan harga murah dari promo transportasi online. Sehingga ia hanya mengocek uang Rp 72 ribu untuk transportasinya pulang pergi. 

"Rp 33 ribu untuk pergi dan Rp 37 ribu untuk pulang," jelasnya

Tak hanya itu, untuk pakaian acara pelantikan, Suhaidi juga meminjam jas milik anak dari sahabat-sahabatnya karena tidak memiliki jas pribadi. "Mereka dah biasa gitu," tambahnya.

Disinggung mengenai acara syukuran seperti anggota DPRD Riau lain lakukan syukuran di restoran, hotel atau rumah sendiri. Suhaidi lagi-lagi merayakan dengan sangat sederhana.

"Pukul 11.49 WIB saya langsung pulang. Salat Jumat kemudian makan siang di rumah saja (sama keluarga)," tutupnya.

Suhaidi sempat bercerita kronologi ia melepaskan jabatan Ketua KPU Inhil tahun 2018 silam dan memilih jadi Caleg Gerindra untuk DPRD Riau dari Dapil Inhil. 

Saat itu, tuturnya, sejumlah tokoh masyarakat meminta ia untuk maju sebagai Caleg. Alasan mereka, karena selama ini masyarakat selalu kecewa dengan pilihan politiknya, wakil rakyat mereka pilih. Padahal ia tak punya keinginan sebelumnya jadi caleg.

Suhaidi sehari-hari merupakan penceramah dan memiliki 17 titik majelis tersebar di Inhil. Tak sulit baginya bersosialisasi. Bahkan, ia juga memiliki majelis hingga negeri tetangga jiran, bahkan di Brunei Darussalam.

Tak hanya itu, Suhaidi juga sebagai berprofesi sebagai dosen terbang mengajar di tiga kampus. Ketiga kampus itu, STIE Aulia-Urasyidin Indragiri Hilir, Ar-risalah Sei Guntung, Inhil, dan juga satu kampus di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Dengan bekal sosial itu, Suhaidi tak menghabiskan banyak dana saat kampanye panjang selama delapan bulan. Bahkan ia mengklaim hanya mengeluarkan dana sekitar Rp 30 juta guna mendapatkan suara sekitar 14 ribuan.

"Boleh dicek, di Inhil saya tak punya baliho, kecuali baliho tandem dipasang oleh caleg lain," tambahnya.