Muhammad Sabarudi, Sosok Dibalik Penutupan Teleju Pekanbaru

sabarudi.jpg
(Hasbullah)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Anggota DPRD Kota Pekanbaru terpilih, Muhammad Sabarudi memastikan dirinya akan kembali berjuang menorehkan prestasi dalam pengabdian menjadi wakil rakyat dalam lima tahun.

Politisi PKS ini mengaku akan terus menjalankan amanah dari masyarakat kota Pekanbaru yang terkenal sebagai negeri yang agamis dengan menutup lokalisasi Pekerja Seks Komersil (PSK).

Sabarudi yang sebelumnya merupakan anggota DPRD Kota Pekanbaru periode 2004-2009 dan 2009-2014 ini sendiri tercatat sebagai mantan ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru membidangi perizinan.

Pada tahun 2009-2010, ia bersama dengan anggota komisinya terus berupaya dalam menutup lokalisasi Pekanbaru yang terkenal saat itu, yakni Teluk Lembu Ujung (Teleju).

Sabarudi menceritakan, saat itu ia merasakan kegelisahan masyarakat terutama kalangan emak-emak yang khawatir anak dan suaminya "kecanduan" masuk ke areal tersebut.


"Saya pernah cerita dulu dengan warga di Pekanbaru, mereka bilang kalau anak dan suaminya pulang lama itu, pikiran mereka langsung mengarah ke Teleju," ujar Sabarudi, Rabu, 28 Agustus 2019.

Apalagi saat itu, timbul istilah bagi pengunjung kota Pekanbaru tidak afdhol kalau belum ke Teleju. Hal ini membuat Sabarudi merasa malu dan ia kemudian mencari celah untuk menutup lokalisasi ini.

Dalam upaya penutupan Teleju, Sabarudi tidak membantah jika ia mendapatkan berbagai ancaman dan kecaman dari beberapa pihak, namun ia tidak terpengaruh dan terus bekerja menutup lokalisasi ini.

"Waktu itu saya yakin bahwa mayoritas warga Pekanbaru pasti sepakat dengan apa yang saya lakukan ini," tegasnya.

Teleju sendiri akhirnya tutup sekitar tahun 2009 - 2010, proses penutupannya memang agak lama karena adanya pro kontra dari berbagai pihak.

Dalam menutup lokalisasi ini, penghuni Teleju diberi dua pilihan, yaitu bagi yang berasal dari luar Riau akan dikembalikan ke daerah asalnya, kemudian bagi yang ingin tinggal akan dibekali keterampilan oleh Pemko Pekanbaru.

"Hasilnya saya tidak tahu karena usai penutupan saya tidak di komisi I lagi, namun yang jelas Pemko menjalankan dua pilihan itu," ujar Sabarudi.

Seperti yang diketahui, usai lokalisasi itu ditutup kejahatan dan kekhawatiran yang sebelumnya dirasakan masyarakat langsung hilang, bahkan di kawasan Teleju sendiri langsung dibangun Rumah Susun Sewa (Rusunawa).