Kobaran api melalap lahan dan hutan kini terjadi, di Desa Sungai Batang, Kecamatan Bengkalis, dikabarkan terus meluas.
(ist)
Laporan: ANDRIAS
RIAUONLINE, BENGKALIS - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Bengkalis telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir sehingga sebagian wilayah Bengkalis diselimuti kabut asap meskipun tipis.
Miris, kabut asap dari kebakaran mengganggu aktivitas dan berdampak bagi kesehatan masyarakat tersebut tidak mendapat respon cepat dari Dinas Kesehatan Bengkalis.
Demikian dikatakan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng), Syaputra kepada RIAUONLINE.CO.ID. Menurutnya, Dinkes Bengkalis dinilai lamban menanggapi dampak asap dari karhutla tersebut.
"Kita minta Dinkes Bengkalis seharusnya cepat tanggap, karena akibat dari karhutla tersebut berdampak dan menganggu kesehatan masyarakat," kata Syaputra, Rabu 7 Agustus 2019.
Lanjutnya, setidaknya ada upaya dari pihak Dinkes Bengkalis melakukan pemberian masker agar pencegahan dini penyakit pernapasan atau ISPA dapat tertangani.
"Pembagian masker ini harus segera dilaksanakan, mengingat kabut asap berdampak buruk. Terlebih bagi anak-anak sekolah." tegas Syaputra.
Pun demikian, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengurangi aktifitas di luar rumah jika tidak begitu perlu, terutama bagi anak anak.
"Kita semua berharap dengan peristiwa karhutla ini tidak ada terjadi korban jiwa dan masyarakat diharapkan untuk tetap waspada," imbuhnya.
Selain itu, untuk mencegah kembalinya api melebar luas diharapkan Pihak Polres Bengkalis dapat mengungkapkan pelaku pembakaran hutan dan lahan tersebut.