Tak Sanggup Bayar Uang Kuliah, Sambil Menangis Zuhri Tarik Tangan Anaknya

ayah-nangis.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Video seorang ayah menarik tangan anaknya mengenakan jilbab sambil menangis keluar ruangan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II (UIN Suska) Riau, viral dan jadi perbincangan selama tiga hari terakhir di Pekanbaru.

Usut punya usut, sang ayah, M Zuhri Pulungan menangis karena tak sanggup membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester ditetapkan kampus berdasarkan hasil wawancara dan data administrasi dilampirkan.

Ia sadar, pekerjaannya bakal tak mampu membayar UKT V yang ditetapkan pihak Kampus UIN Suska, Rp 4,140.000. Sehari-hari, M Zuhri Pulungan merupakan buruh serabutan.

Awalnya pihak kampus menetapkan Rizki Romadiah harus membayar UKT V per semester Rp 4.140.000, sesuai dengan jurusannya Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Mendengar ia harus membayar Rp 4.140.000 per bulan, M Zuhri Pulungan, langsung menangis dan meninggalkan meja wawancara sambil menarik tangan anaknya.

 

"Sudah Bang, Ayah juga sudah memohon minta diturunkan UKT-nya, tapi saat itu pewawancara tidak ada respon sedikitpun, langsung ayah berdiri dan menangis, lalu ayah mengajak saya pulang," kata Rizki sambil menyeka air matanya, Sabtu, 20 Juli 2019, kepada RIAUONLINE.CO.ID.


Perempuan berjilbab panjang ini kemudian menceritakan, sesampainya di depan gedung wawancara, ia dan ayahnya ditemui sahabatnya, dan menanyakan apa yang terjadi.

Usai mendengarkan itu, sahabat Rizki kemudian pergi menjumpai pihak pewawancara kampus untuk meminta kertas UKT.

"Kertas UKT tidak kami bawa karena sudah hilang harapan. Kemudian sahabat tersebut berbincang dengan seorang dosen. Dosen tersebut meminta memanggil saya sudah bersiap pulang," kata Rizki.

Sambil menangis, Rizki melewati kerumunan orang banyak tersebut. Sang berusah menguatkannya agar tidak patah semangat dan tetap melanjutkan kuliah.

"Dari perbincangan tersebut dosen ini berbicara dengan temannya meminta persetujuan agar UKT saya dari V menjadi IV. Dosen tersebut memberikan kertas UKT kepada saya, tapi saya tidak berani meraih kertas UKT. Sahabat saya langsung meraih kertas tersebut, dan berterima kasih pada dosen itu," kata Rizki menceritakan proses bantuan dosen yang kemudian menanggung biaya UKT semester pertama sekarang.

Mantan Wapresma UIN Suska Ulul Azmi, orang yang memviralkan video Zuhri Pulungan menarik anaknya keluar ruangan gara-gara UKT, mengatakan, pascaviralnya video tersebut banyak pihak menyatakan siap membantu.

"Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada yang menyatakan siap membantu mereka," kata Azmi.

Bantuan tersebut, jelas Azmi, akan diberikan hingga tama, namun dengan syarat mereka harus bisa menjalankan perkuliahan semester satu dengan baik.

Apabila, Rizki bisa memaksimalkan perkuliahan, maka pembayaran semester kedua tetap dibayarkan oleh donatur yang minta identitasnya disembunyikan tersebut.

Tak hanya itu, kata Azmi, sejumlah anak asrama mahad Aljamiah sudah menggelar penggalangan dana dengan berkeliling kampus dan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 1 juta dan langsung diserahkan.

Azmi bercerita, kala ia memviralkan video didapatnya dari grup Whatsapp tersebut, sejumlah anak asrama langsung bergerak mencari keberadaan ayah Rizki, M Zuhri Pulungan.

Saat mengunjungi rumah kakak Rizki di Jalan Air Hitam, diketahui ternyata Rizki ke Pekanbaru tidak sendiri, melainkan bersama temannya Laila, ditemani ibu kandungnya.

Rizki merupakan calon mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska terpaksa membayar biaya UKT IV senilai Rp 2,8 juta setiap semesternya.

"Aturannya memang begitu, kalau calon mahasiswa jalur mandiri minimal UKT IV, tidak bisa UKT I, II, dan III," tutup Azmi.
Ayah