RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi lonjakan titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
Keberadaan titik-titik panas dan titik api di Riau cenderung fluktuatif. Pada pekan ini, Riau tercatat hanya mampu bebas dari titik api pada Rabu kemarin (10/7) hingga akhirnya kemunculan belasan titik panas pada Kamis sore hari ini.
BMKG menyatakan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua, Kamis pukul 16.00 WIB, terdeteksi sebanyak 19 titik panas yang menyebar di enam kabupaten di Provinsi Riau.
Titik panas terbanyak terpantau menyebar di Kabupaten Pelalawan dengan total sembilan titik.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno mengatakan sedikitnya empat kecamatan di Kabupaten Pelalawan dikepung titik panas seperti Pangkalan Kuras, Langgam, Kuala Kampar dan Bunut.
Selain Pelalawan, titik panas turut terdeteksi di Kabupaten Siak empat titik, Bengkalis tiga titik dan masing-masing satu titik di Meranti, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.
Sementara itu, dari 19 titik panas di Riau, BMKG menyatakan empat titik diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan 70 hingga 100 persen.
"Tiga titik api di Pelalawan dan satu titik api di Indragiri Hilir," ujarnya.
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 1.500 personel gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, hingga tokoh agama dan masyarakat disebar ke desa-desa di Provinsi Riau yang dianggap rawan terjadinya Karhutla. (**)