Soal Surat KASN, Rektor UIN: UAS Cuti Mengajar Untuk Menyelesaikan Doktor

Abdul-Somad.jpg
(Internet)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Rektor UIN Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Provinsi Riau Akhmad Mujahidin mengaku belum mengklarifikasi surat dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) terkait sikap dukungan Ustaz Abdul Somad, (UAS) ke Prabowo-Sandiaga beberapa waktu lalu.

UAS sendiri merupakan salah satu dosen aktif di UIN Suska Pekanbaru dengan status kepegawainnya sebagai ASN.

Akhmad kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa mengatakan dirinya harus terlebih dahulu meminta keterangan dari UAS sebelum melakukan klarifikasi kepada KASN.

"Kan sekarang UAS belum bisa dikontak. Makanya belum bisa klarifikasi ke beliau. Nomor wa tak dibalas, telfon tak angkat," kata Akhmad.

Akhmad membenarkan jika dirinya telah menerima surat dari KASN yang ditujukan kepada dirinya selaku Rektor UIN Suska. Surat KASN tersebut bocor dan saat ini menyebar luas di media sosial, hingga menjadi perbincangan hangat di Pekanbaru.


Surat itu tampak dikeluarkan oleh KASN pada 16 April 2019 lalu. Secara garis besar isinya adalah agar rektor memberikan klarifikasi kepada KASN sejak 14 hari surat itu diterima. Dia mengatakan meski surat itu dikeluarkan tanggal 16 April 2019 lalu, dirinya baru menerimanya pada 2 Mei 2019 kemarin.

"Iya betul. Surat itu tanggal 2 (Mei) kemarin sampai. Maka 14 hari sejak 2 Mei itulah," ujarnya.

Namun, dia mengatakan belum berhasil menghubungi salah satu dosen yang dia sebut sebagai pengajar terbaik dan aset berharga bagi UIN Suska itu. "Kita posos belum tau di mana beliau sekarang," ujarnya.

Lebih jauh, rektor juga mengatakan bahwa saat ini UAS secara administrasi masih dalam periode cuti belajar. UAS, katanya, diberikan izin untuk melanjutkan studi Doktornya sejak Agustus 2018 silam.

"Saya sendiri yang memberikan izin cuti belajarnya. Supaya bisa jadi doktor, lalu profesor suatu saat nanti. Karena beliau ada aset kita" tutur sang rektor.

Kembali disinggung terkait surat KASN, dia mengatakan tidak akan berkomentar lebih jauh sebelum berkomunikasi dengan UAS terlebih dahulu. (**)