RIAUONLINE, PEKANBARU - Caleg DPR RI dari Dapil Riau 2 Kapitra Ampera mengaku peluang lolos dirinya dan senayan menipis lantaran masifnya kecurangan yang merugikan dirinya dalam Pileg 2019 ini.
Politisi PDIP ini mengatakan, padahal berdasarkan survey yang dilakukan lima waktu belakangan, dirinya selalu menjadi leading di dalam internal partai.
Namun, kenyataan di lapangan Kapitra menilai ada beberapa kecurangan di mana suaranya berkurang dari data yang dimilikinya.
"Misalnya, saya dapat suara 12 di salah satu TPS, dihilangkan angka 1 nya, ya jadi 2," katanya, Selasa, 30 April 2019.
Yang paling merugikan kata Kapitra, adanya dugaan kecurangan oleh eksternal di mana di salah satu kabupaten yang memiliki 340.000an, Caleg PDIP hanya dapat 68 suara saja.
"Padahal kabupaten itu salah satu kantong PDIP ini, babak belur kita," ujar mantan pengacara Habib Rizieq Shihab ini.
Terkait dugaan kecurangan ini, Kapitra mengaku sudah melaporkan pada Bawaslu dan juga kepolisian, namun belum ada tindak lanjut hingga saat ini.
"Kalau tidak juga, ya kita mungkin akan melaporkan ke MK," tuturnya.
Disinggung mengenai total perolehan suara, Kapitra menarget angka diatas 100 ribu, namun dengan adanya kecurangan ini dirinya memprediksi suaranya mencapai 70-80 ribuan.
Kapitra sendiri maju ke DPR RI menggunakan perahu partai PDIP dari dapil Riau 2 meliputi Kabupaten Kampar, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Pelalawan, dan Kuantan Singingi.