RIAU ONLINE, PEKANBARU - Deru mesin tujuh pesawat ringan tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team (JAT) dikawal dua pesawat tempur Hawk 109/200 di atas langit Kantor Gubernur Riau, membentuk satu formasi, flypass, tak lagi seindah seperti aksi mereka sebelumnya, Kamis, 21 Maret 2019.
Dua tahun silam, 2017, pesawat-pesawat tersebut, baik berangkat maupun pulang dari Langkawi International Maritime and Aerospace Exibition (LIMA), terlihat jelas warna merah dan putihnya saat berakrobatik di udara Pekanbaru.
Sudah sejak sebulan terakhir, Provinsi Riau dihajar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di atas lahan gambut.
Akibatnya, asap akibat kebakaran tersebut membumbung ke angkasa, sulit terlihat langit biru, walau hujan lebat dua kali selama seharian kemarin, Rabu, 20 Maret 2019, mengguyur Pekanbaru.
Pekanbaru merupakan kota yang disinggahi sejenak, usai Jakarta dan Palembang, sebelum menuju Langkawi, Malaysia, untuk mempertunjukkan aksi mereka di dunia internasional.
FLYPASS pesawat Jupiter Aerobatic Team (JAT) di atas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Kamis 21 Maret 2019.
Leader JAT, Letkol Pnb Marcelinus mengatakan, kondisi tidak baik seperti ini sudah mereka ketahui melalui radio sebelum sampai di Pekanbaru.
"Saat kita meninggalkan Palembang menuju ke sini (Riau) asap itu sudah terpantau saat terbang. Radio dari bandara setempat memberitahukan kondisinya sedang seperti ini," kata Komandan Skadron Pendidikan (Danskadik 102) Pangkalan Udara Adisytjipto, Yogyakarta ini, di Lanud Roesmin Nurjadin.
Menggunakan pesawat buatan Korea Selatan, KT-1 Wong Bee, ketujuh pesawat masing-masing ada bertuliskan angka di bagian ekornya, tak terlihat oleh masyarakat Pekanbaru.
Akibatnya, jarak penglihatan dari penerbang menjadi lebih pendek dari biasanya. Sedangkan untuk urusan kendala, Marcellinus mengatakan, meskipun diterpa kabut asap, dengan pengalaman mereka miliki bisa selamat mendarat di Pekanbaru.
"Secara umum kendala tidak ada. Tapi dari visibility (Jarak pandang) memang sedang tidak bagus. Hanya dengan latihan, pengalaman dan memanfaatkan instrumen di pesawat, kita bisa sampai dengan aman dan selamat," katanya.
Bermunculan 50 Titik Api
Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Pekanbaru, kabut asap tersebut diperkirakan dihasilkan dari 50 titik hotspot dengan level confidence di atas 70 persen.
PESAWAT Jupiter Aerobatic Team (JAT) saat melintas hendak menuju hanggar di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis, 21 Maret 2019.
Ke-16 titik tersebut ditemukan di Kabupaten Kepulauan Meranti, 10 titik di Kabupaten Siak, 9 titik di Kabupaten Pelalawan dan enam titik di Kota Dumai. Sisanya dari beberapa daerah lainnya di Riau.
Penampakan tak biasa baru saja terjadi saat Tim aerobatik TNI AU Jupiter Aerobatic Team (JAT) berada di wilayah udara Provinsi Riau.
Disambut Saudara Kandung, Hawk
Pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron 12/Black Panther menyambut kedatangan pesawat JAT akan berangkat menuju Langkawi, Malaysia tersebut.
Bahkan Komandan Lanud Rsn, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, ikut menyambut kedatangan ketujuh pesawat akrobatik itu dengan langsung mengendarai pesawat tempur buatan Inggris itu.
Komandan Skadron Udara 12, Letkol Pnb Asri E Rangkuti mengatakan, penyambutan ini merupakan bentuk penghormatan mereka karena telah menganggap JAT sebagai saudara kandung sendiri.
Karena tim akrobat ini sebagian besar diisi pilot-pilot dari skadron berjuluk Black Panther Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin.
"Dari Skadron Udara 12 banyak juga mantan tim Jupiter. Termasuk saya dan ada dari junior. Karena merasa seperti saudara, saat mereka datang maka kita buat yang spesial," tuturnya.
"Sekalian kita promosi, 31 Maret 2019. Dimana kita akan melakukan flypass di kota Pekanbaru dalam rangka hari dirgantara," imbuhnya.
Sementara itu, Leader JAT, Letkol Pnb Marcelinus mengucapkan terima kasih karena telah disambut sebelum menginjakkan kaki di Pekanbaru.
PARA pilot pesawat Jupiter Aerobatic Team (JAT) mengenakan pakaian berwarna merah berfoto bersama dengan pilot pesawat Hawk 109/200 dari Skadron 12/Black Panther Lanud Roesmin Nurjadin, Kamis, 21 Maret 2019.
Menurutnya, penyambutan dilakukan tepat di 50 mil sebelum mereka memasuki kota Pekanbaru.
"Kita ucapkan terima kasih pada Lanud atas penyambutan ini. Kita dijemput sekitar 50 mil dari Pekanbaru," jelasnya.
Selama penyambutan berlangsung, gabungan pesawat ini melakukan flypass bersama tepat di atas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hingga kediaman Gubernur Riau. Mereka meliuk-liuk membuat decak kagum masyarakat yang menyaksikan pemandangan langka ini.
"Kita tadi join melakukan flypass di bandara dan rumah Gubernur, sampai landing disambut Skadron Udara 12. Harapannya, selepas pulang dari Langkawi, 31 Maret 2019 kita kembali akan menghibur masyarakat Riau," jelasnya.